Sepanjang kehidupan manusia, seringkali kita menemukan situasi dimana ada keharusan untuk tidak berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik. Tapi apa sebetulnya istilah untuk kondisi seperti ini?
Balik ke prinsip asasi manusia, kita dihadapkan pada konsep mengenai pilihan dan keputusan. Dalam setiap tindakan yang kita ambil, selalu ada konsekuensi yang dapat terjadi, baik itu positif maupun negatif. Dalam konteks ini, kita akan membahas mengenai suatu kewajiban moral atau etik untuk tidak melakukan suatu tindakan yang dipandang dapat membawa efek atau akibat negatif.
Keharusan ini sebenarnya merujuk pada konsep dalam etika yang disebut “prohibisi.” Prohibisi, yang dalam bahasa Latin berarti “menghalangi”, adalah sebuah konsep yang merujuk pada pembatasan atau larangan terhadap suatu tindakan karena potential dampak buruk yang dapat ditimbulkannya. Dalam praktiknya, konsep ini seringkali diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari hukum, agama, hingga norma sosial sehari-hari.
Adanya konsep prohibisi ini berperan penting dalam membentuk struktur dan aturan dalam suatu masyarakat. Misalnya, hukum pidana melarang individu untuk melakukan tindakan kriminal seperti pencurian atau pembunuhan untuk menghindari kerusakan dan ketidakstabilan sosial. Demikian pula dalam konteks agama, banyak ajaran dan hukum agama yang mengandung unsur prohibisi sebagai cara untuk memandu umatnya agar berperilaku baik dan menghindari perbuatan yang dianggap merugikan diri sendiri dan orang lain.
Namun, penting juga untuk difahami bahwa konsep prohibisi tidak selalu mudah untuk diaplikasikan. Ada kalanya apa yang dianggap baik dan buruk bisa relatif dan sangat bergantung pada konteks budaya, nilai sosial, dan interpretasi individu. Oleh karena itu, dialog dan diskusi yang terbuka menjadi penting untuk membentuk pemahaman bersama tentang apa yang sebaiknya dilarang atau dibatasi dan bagaimana cara terbaik untuk melaksanakannya.
Jadi, jawabannya apa? Keharusan untuk tidak berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik disebut sebagai prohibisi. Ini adalah konsep penting yang membantu kita memahami pentingnya batasan dan larangan dalam bentuk apa pun, baik itu dalam hukum, agama, atau norma sosial, untuk menciptakan harmoni dan keseimbangan dalam masyarakat.