Paket

Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Indonesia Saat Ini

52
×

Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Indonesia Saat Ini

Sebarkan artikel ini
Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan Indonesia Saat Ini

Ki Hadjar Dewantara dikenal luas sebagai tokoh pendidikan yang memberi sumbangan penting dalam perjuangan memerdekakan bangsa Indonesia dengan tinta pendidikan. Dia adalah pendiri Taman Siswa, lembaga pendidikan yang berperan signifikan dalam mendidik anak bangsa di masa penjajahan. Pemikirannya yang inovatif dan revolusioner menjadi landasan penting dalam memahami dan membentuk sistem pendidikan Indonesia saat ini. Artikel ini akan mengulas sejauh mana relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara terhadap konteks pendidikan Indonesia saat ini.

Falsafah Tri Tunggal

Salah satu konsep Ki Hadjar Dewantara yang dikenal adalah “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.” Maksud dari konsep ini yaitu seorang guru harus menjadi teladan, tukang kayuh, dan pengguide belakang bagi siswa. Ini relevan dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini yang menerapkan pendekatan student-centered learning.

Dalam pendekatan ini, guru berperan sebagai fasilitator dan guide yang menjembatani siswa dalam mencapai tujuan belajar mereka, bukan sebagai sumber pengetahuan utama seperti dalam pendekatan teacher-centered learning. Dengan demikian, falsafah “Tri Tunggal” Ki Hadjar Dewantara relevan dengan pendekatan belajar dan mengajar yang diterapkan saat ini.

Pendidikan Progresif

Ki Hadjar Dewantara memperjuangkan adanya sekolah-sekolah swasta yang berperan melengkapi sekolah pemerintah di seluruh Indonesia, ajarannya tersebut relevan dan dapat diterapkan di era pendidikan Indonesia sekarang. Dengan eksistensi sekolah-swasta, potensi siswa dapat dipaksimalkan, serta memberikan pilihan pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat memiliki latar belakang ekonomi berbeda.

Nasionalisme dan Karakyer Building

Relevansi pemikiran lainnya adalah penanaman nilai-nilai nasionalisme dan karakter bangsa. Dalam ingatan kita, motto “Tut Wuri Handayani” menjadi simbol bahwa Ki Hadjar Dewantara juga berusaha menciptakan rasa cinta tanah air melalui jalur pendidikan.

Di era globalisasi seperti sekarang, pemahaman terhadap nilai-nilai nasionalisme dan karakter bangsa semakin penting. Ini sejalan dengan kurikulum pendidikan Indonesia yang memasukkan pendidikan Pancasila dan pendidikan karakter sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran.

Dengan kata lain, dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini, pemikiran Ki Hadjar Dewantara bukan hanya relevan, tetapi juga penting dan wajib dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Sebab, pemikirannya membangun fondasi kokoh yang mana sistem pendidikan dapat dibangun dan berkembang mengikuti dinamika zaman.

Jadi, jawabannya apa? Banyak pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang masih relevan dengan konteks pendidikan di Indonesia saat ini. Prinsipprinsip yang diuraikan dalam pemikirannya seperti arti kehadiran guru dalam proses belajar mengajar, pendidikan progresif, dan penanaman nilai-nilai nasionalisme dan karakter bangsa masih diterapkan dan dicari solusinya dalam system pendidikan Indonesia saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *