Pelaksanaan konfrontasi total untuk mendukung pembebasan Irian Barat merupakan peristiwa historis yang penting dalam sejarah politik Indonesia. Ini merujuk pada periode aktivitas politik dan militer yang intens antara Indonesia dan Belanda pada waktu itu. Perjuangan ini terdiri dari perjuangan individu, kewilayahan, dan nasional yang dirancang untuk memastikan bahwa Irian Barat beralih dari penjajahan Belanda ke kedaulatan Indonesia.
Pelaksanaan konfrontasi total ini ditandai dengan beberapa aspek penting.
Eskalasi Tindakan Militer
Indonesia mengambil tindakan militer yang signifikan untuk mendukung pembebasan Irian Barat. Ini termasuk serangan udara dan laut, serta operasi darat untuk meruntuhkan pemerintahan Belanda di Irian Barat. Upaya-upaya ini bertujuan untuk mengganggu stabilitas dan memaksa Belanda untuk duduk dalam perundingan.
Diplomasi Internasional
Seiring dengan tindakan militer, Indonesia juga menggunakan diplomasi internasional. Gus Dur melalui lobi politik yang intens di PBB, menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara agar mendukung tujuan Indonesia.
Perjuangan Rakyat
Perjuangan rakyat juga menjadi penanda penting dalam proses ini. Masyarakat Indonesia di seluruh nusantara, baik di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, menggelar aksi demonstrasi menunjukkan rasa nasionalisme tinggi dan dukungan terhadap upaya pemerintah membebaskan Irian Barat.
Media Sebagai Alat Propaganda
Pemerintah menggunakan media sebagai alat untuk mempengaruhi opini publik dan mendapatkan dukungan terhadap misi pembebasan Irian Barat. Media mainstream serta media alternatif digunakan untuk mempromosikan pesan-pesan patriotisme dan membangun semangat juang.
Sampai di sini, bisa kita lihat bahwa pelaksanaan konfrontasi total untuk mendukung pembebasan Irian Barat tidak hanya melibatkan perang fisik, tetapi juga perang diplomasi, perjuangan rakyat, dan perang media. Semuanya ditandai dengan aksi, dedikasi, dan semangat yang kuat untuk mencapai tujuan bersama: pembebasan Irian Barat.
Jadi, jawabannya apa? Pembebasan Irian Barat ditandai dengan integrasi pada berbagai level, meliputi konfrontasi militer, diplomasi internasional, perjuangan rakyat, dan penggunaan media sebagai alat propaganda.