Sebuah perspektif penting untuk memahami perjalanan dan perkembangan ilmu estetika adalah melihat saat perkembangan besar dalam sejarah dunia, seperti Revolusi Industri, mengubah cara kita memahami dan membentuk konsep estetika. Oleh karena itu, tugas kita adalah untuk menjelajahi panorama dengan imajinasi yang arif: apa itu ilmu estetika sebelum terjadi revolusi industri?
Estetika: Sebuah Pemahaman Awal
Pada masa pra-revolusi industri, istilah estetika belum secara resmi digunakan, namun konsepnya telah berkembang dan dianut selama berabad-abad. Pengakuan seni, keindahan, dan penyajian visual adalah bagian integral dari budaya manusia jauh sebelum Abad Pertengahan, Renaisans, sampai periode pra-industri.
Estetika kemudian ditandai oleh studi tentang “rasa” atau persepsi indrawi dan pemahaman tentang keindahan, yang sangat dipengaruhi oleh filsuf Yunani kuno seperti Plato, Aristoteles, dan banyak lagi. Saat itu, mereka memandang keindahan sebagai sebuah konsep yang universal dan secara inheren ada dalam realitas manusia.
Estetika dan Filsafat
Estetika memiliki rentang mendalam di dalam sejarah filsafat. Aristoteles menulis secara luas tentang estetika dalam karya-karya seperti ‘Poetika’ dan ‘Retorika’, dimana dia menggali ke dalam prinsip dasar apa yang membuat suatu karya seni ‘indah’ atau ‘jelek’. Teori ini kemudian diterapkan pada sastra, seni, dan musik.
Selanjutnya, pada zaman Renaisans, pemikiran estetika menjadi semakin kompleks dan halus. Estetika pada saat itu lebih fokus pada imitasi dan representasi realitas, baik itu dalam bentuk seni rupa, arsitektur, atau sastra. Selain itu, kemunculan semangat manusia dan penghargaan akan anugerah Tuhan mendorong pertimbangan estetika yang lebih mendalam tentang cara manusia memahami dan menjelaskan dunia.
Dampak Prarevolusi Industri pada Ilmu Estetika
Era prarevolusi industri menawarkan paradigma baru dalam berpikir tentang estetika. Seiring pengetahuan manusia berevolusi, begitu juga pemahaman kita tentang estetika. Konsep baru tentang keindahan dan kebaikan muncul, dengan lebih banyak nilai digunakan dalam analisis. Walaupun paradigma berubah, inti dasar estetika – pengejaran dan pengakuan keindahan – tetap sama. Namun, apa yang dianggap ‘indah’ semakin menjadi diskusi.
Jadi, jawabannya apa? Estetika pra-revolusi industri adalah kumpulan ide, pemikiran, dan konsep yang hadir sebelum revolusi industial, yang membentuk estetika saat ini. Konsep ini dibentuk oleh pemahaman kita tentang keindahan, baik dari perspektif fisikal maupun metafisik, dan bagaimana konsep ini dapat dilihat dan dinilai dalam berbagai aspek seni dan kemanusiaan.