Iman pada dasarnya melibatkan tiga aspek utama dalam kehidupan seseorang, yaitu niat, ucapan, dan perbuatan. Ketiga aspek ini saling melengkapi dan berarti bahwa seseorang tidak bisa dianggap beriman jika hanya memiliki salah satu atau dua di antaranya. Sebagai seorang Muslim, kita harus memahami dan menghayati seluruh cabang iman yang ada dalam ranah niat, ucapan, dan perbuatan. Dalam tulisan ini kita akan membahas beberapa hal yang bukan termasuk dalam cabang iman dari ranah perbuatan.
- Perbuatan yang Tidak Didasari oleh Niat yang Benar
Beriman melibatkan niat, dan niat adalah fondasi dari semua perbuatan. Oleh karena itu, perbuatan yang tidak didasari oleh niat yang benar tentu bukan bagian dari cabang iman. Niat yang benar adalah niat yang ikhlas dan tulus, serta sesuai dengan tuntunan agama. Contohnya, jika seseorang berpuasa untuk menunjukkan kepada orang lain atau agar mendapatkan pujian, perbuatan tersebut tidaklah termasuk dalam cabang iman.
- Perbuatan yang Bertentangan dengan Syariat Islam
Sebagai seorang Muslim, kita harus menyesuaikan perbuatan kita dengan syariat Islam. Jika suatu perbuatan bertentangan dengan syariat Islam, maka perbuatan tersebut tidak termasuk dalam cabang iman. Misalnya, mencuri, berzina, dan mengonsumsi barang yang haram adalah beberapa contoh perbuatan yang tidak dapat dianggap sebagai cabang iman karena jelas melanggar hukum Islam.
- Perbuatan yang Menyebabkan Kerugian bagi Diri Sendiri atau Orang Lain
Perbuatan yang baik harus selalu membawa manfaat dan kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, perbuatan yang menyebabkan kerugian bagi diri sendiri atau orang lain tidak termasuk dalam cabang iman. Sebagai contoh, merokok dan mengonsumsi narkoba adalah perbuatan yang jelas merugikan kesehatan diri sendiri dan orang sekitar. Selain itu, menyebarkan fitnah atau gosip tentang seseorang juga merupakan perbuatan yang merugikan orang lain dan tidak dapat dianggap sebagai cabang iman.
- Perbuatan yang Tidak Mencerminkan Akhlak Karimah
Akhlak karimah merupakan akhlak mulia yang menjadi salah satu tuntutan iman. Oleh karenanya, perbuatan yang tidak mencerminkan akhlak karimah bukanlah bagian dari cabang iman. Beberapa contoh perilaku yang tidak mencerminkan akhlak karimah adalah mencaci maki orang lain, menghina agama dan keyakinan orang lain, serta tindakan kekerasan yang tidak dibenarkan.
Dalam rangkuman, beriman pada hakikatnya melibatkan niat, ucapan, dan perbuatan yang saling melengkapi. Sebagai seorang Muslim, kita dituntut untuk selalu menjalani kehidupan dengan berpedoman pada tuntunan agama dan memiliki niat yang benar, ucapan yang baik, serta perbuatan yang sesuai dengan syariat Islam. Oleh karena itu, kita harus senantiasa memperhatikan aspek-aspek iman dalam kehidupan sehari-hari dan menjauhi perbuatan yang tidak termasuk dalam cabang iman.