Pengetahuan

Bagaimana Penjelasan Niels Bohr dalam Menjawab Kelemahan Teori Atom Rutherford

56
×

Bagaimana Penjelasan Niels Bohr dalam Menjawab Kelemahan Teori Atom Rutherford

Sebarkan artikel ini
Bagaimana Penjelasan Niels Bohr dalam Menjawab Kelemahan Teori Atom Rutherford

Teori atom pada dasarnya berkembang seiring waktu seiring dengan pengetahuan dan teknologi manusia meningkat. Salah satu teori atom yang paling populer dan berpengaruh secara signifikan dalam memahami struktur atom adalah teori atom yang dikemukakan oleh ilmuwan Denmark, Niels Bohr.

Untuk memahami bagaimana Bohr menjawab kelemahan teori atom Rutherford, kita harus memahami apa teori Rutherford itu sendiri. Teori Atom Rutherford adalah model atom yang menyatakan bahwa semua partikel dengan muatan positif dan hampir seluruh massa atom berkumpul di satu tempat yang dikenal sebagai inti atom, dengan elektron mengorbit di sekelilingnya. Meski teori ini berhasil menjelaskan beberapa fenomena, namun ada beberapa pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh teori ini, terutama mengenai bagaimana atom tersebut stabil, dan bagaimana spektrum emisi dan penyerapan atom dapat dijelaskan.

Niels Bohr datang memperkenalkan teori atomnya pada tahun 1913. Teori ini disebut juga sebagai Model Atom Bohr. Dia secara kontektual mengembangkan Teori Atom Rutherford dengan menggabungkannya dengan prinsip kuantum Max Planck dan Albert Einstein. Melalui penggunaan konsep kuantum, Bohr memperkenalkan dua asumsi baru yang sangat penting, yaitu:

  1. Energi Kuantisasi: Bohr menjelaskan bahwa elektron dalam atom bergerak di orbit tertentu, di mana mereka memiliki energi tertentu dan tidak memancarkan energi dalam bentuk radiasi. Hal ini memecahkan masalah dari Model Rutherford yang tidak dapat menjelaskan mengapa atom tetap stabil dan tidak runtuh, dan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom meskipun ada gaya tarik menarik antara proton dan elektron.
  2. Transisi Elektron: Jika elektron memperoleh atau kehilangan energi, mereka dapat pindah dari satu orbit ke orbit lain. Perpindahan ini menghasilkan atau menyerap energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Fenomena ini menjelaskan spektrum emisi dan penyerapan atom, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan oleh Model Rutherford.

Dengan dua asumsi ini, Niels Bohr berhasil memadukan konsep klasik Rutherford dan konsep kuantum. Meskipun Model Atom Bohr tidak sempurna dan akhirnya digantikan oleh Teori Mekanika Kuantum, itu merupakan langkah penting dalam pengembangan teori atom modern.

Jadi, jawabannya apa? Niels Bohr menjawab kelemahan Model Atom Rutherford dengan menggabungkan prinsip kuantisasi energi dan perpindahan elektron antar orbit atau level energi. Hal ini memungkinkan dia menjelaskan bagaimana atom itu stabil dan bagaimana spektrum emisi dan penyerapan atom bisa terjadi, sesuatu yang belum bisa dipahami dengan teori atom dari Rutherford.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *