Yogyakarta atau Jogja, seperti yang dikenal oleh banyak orang, adalah salah satu pusat budaya Indonesia. Kota ini tidak hanya dikenal karena seni dan budayanya yang kaya, tetapi juga karena berbagai jenis makanan khas yang dapat ditemukan di sana. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa dari makanan khas ini telah mengalami perubahan rasa.
Salah satu makanan khas Yogyakarta yang telah mengalami perubahan rasa adalah Gudeg. Tradisionalnya, gudeg dibuat dari nangka yang dimasak dengan gula kelapa (gula jawa) selama berjam-jam hingga berwarna coklat tua. Rasa asli gudeg ini adalah manis, tetapi belakangan ini telah muncul tren gudeg yang rasanya tidak se-manis dulu. Beberapa penjual gudeg juga telah menambahkan berbagai bumbu dan rempah, seperti cabai dan merica, untuk memberikan rasa yang berbeda dari gudeg tradisional.
Selanjutnya adalah Bakpia. Bakpia adalah kue kecil yang diisi dengan pasta kacang hijau yang manis. Namun, seiring berjalannya waktu, produsen bakpia mulai bereksperimen dengan berbagai jenis isian lain, seperti cokelat, keju, dan bahkan durian. Perubahan isian ini tentunya mengubah rasa asli bakpia, dan membuatnya lebih beragam.
Ketiga adalah Sate Klathak. Sate klathak adalah sate kambing yang biasanya dibumbui hanya dengan garam. Namun, beberapa penjaja sate klathak sekarang juga menawarkan varian dengan bumbu kacang atau kecap. Meski rasanya mungkin lebih bervariasi dan menarik, ini merupakan perubahan yang cukup signifikan dari rasa sate klathak asli.
Meski perubahan-perubahan ini mungkin bagi sebagian orang dapat mengganggu, tapi perlu diingat bahwa perubahan adalah bagian dari evolusi kuliner. Memasak dan menciptakan makanan adalah suatu bentuk seni, dan seperti semua bentuk seni, tidak ada aturan tetap yang mengharuskan untuk terus menerus konsisten. Meski demikian, sangat penting untuk tetap menjaga dan melestarikan rasa asli dari makanan khas suatu daerah agar tidak hilang ditelan zaman.
Jadi, jawabannya apa? Makanan khas Yogyakarta yang telah mengalami perubahan rasa antara lain adalah Gudeg, Bakpia dan Sate Klathak. Meski telah mengalami perubahan, kearifan lokal dalam setiap makanan tersebut tetap harus dijaga dan dilestarikan.