Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu dari sejarah peradaban manusia yang mencakup wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kerajaan ini hidup subur pada abad ke-7 hingga abad ke-10 masehi. Penyebab dari kehancuran kerajaan ini melibatkan beragam faktor, mulai dari invasi, pemberontakan, hingga bencana alam.
1. Pemberontakan
Dalam naskah-naskah kuno dan prasasti yang ditemukan, disebutkan bahwa Kerajaan Mataram Kuno kerap kali mengalami pemberontakan dari wilayah kekuasaannya sendiri. Misalnya, pemberontakan Rakai Pikatan terhadap Rakai Garung yang merupakan raja Kerajaan Mataram sebelumnya. Hal ini menunjukkan kondisi internal kerajaan yang kurang stabil dan rentan akan pemberontakan.
2. Penyerbuan dan Invasi
Faktor eksternal yang mengancam kerajaan ini adalah penyerbuan dan invasi dari kerajaan lain. Beberapa catatan sejarah menunjukkan adanya interaksi dan konflik dengan kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Mataram Kuno dan Sriwijaya kerap kali terlibat dalam peperangan yang berkepanjangan, hal ini sangat berpengaruh terhadap stabilitas dan kekuatan Kerajaan Mataram Kuno.
3. Bencana Alam
Di samping faktor intern dan ekstern, kerajaan Mataram Kuno juga menghadapi tantangan dalam bentuk bencana alam. Erupsi Gunung Merapi dikatakan sebagai salah satu penyebab utama kehancuran Kerajaan Mataram Kuno. Letusan yang besar dapat menyebabkan kerusakan besar pada pertanian dan infrastruktur, sekaligus menimbulkan krisis pangan yang membawa dampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat dan stabilitas kerajaan.
4. Krisis Pemimpinan
Krisis pemimpinan dan pergantian raja yang sering terjadi bisa menyebabkan perpecahan dan kerapuhan politik. Raja yang baru berkuasa sering kali dihadapkan pada tantangan untuk mengukuhkan kekuasaannya dan mencegah potensi pemberontakan. Krisis ini terjadinya dapat melemahkan kerajaan dan menjadi faktor penentu dalam kejatuhan kerajaan.
Kehancuran Kerajaan Mataram Kuno adalah peristiwa yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Baik itu faktor internal, eksternal atau bencana alam sekalipun. Semuanya berperan dalam mempengaruhi kestabilan dan keberlanjutan Kerajaan Mataram Kuno.
Jadi, jawabannya apa? Kehancuran Kerajaan Mataram Kuno terjadi bukan karena satu sebab saja, melainkan akibat adanya gabungan dari berbagai faktor; mulai dari pemberontakan, penyerbuan dan invasi hingga bencana alam dan krisis kepemimpinan. Sejarah kerajaan ini mengajarkan kita bahwa kstabilitas suatu kerajaan dipengaruhi oleh berbagai hal, dan bahwa kejatuhan kerajaan tidak terjadi dalam sekejap, melainkan akibat dari proses dan berbagai peristiwa sepanjang waktu.