Ketika Portugis dan Belanda tiba di Nusantara, mereka tidak hanya hadir sebagai penjelajah baru, tetapi juga sebagai pemain penting yang membentuk kebijakan ekonomi di kawasan tersebut. Melalui kebijakan dan praktek ekonomi mereka, kedua negara ini telah menciptakan dampak yang signifikan terhadap struktur ekonomi Nusantara. Dalam penelitian ini, kita akan menjelajahi kesamaan dari kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Portugis dan Belanda di Nusantara.
Monopoli Perdagangan
Sebuah kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh kedua Belanda maupun Portugis adalah monopoly perdagangan. Perdagangan rempah-rempah di Nusantara menjadi objek yang sangat berharga bagi kedua negara tersebut. Portugis merupakan negara pertama yang menjalankan monopoly perdagangan rempah di Nusantara, kemudian diikuti oleh Belanda.
Sistem Tanam Paksa
Belanda dan Portugis juga memiliki kebijakan yang sama dalam bidang pertanian, yakni mengimplementasikan sistem tanam paksa. Di Bawah kekuasaan Portugis, penduduk pribumi diwajibkan menanam tanaman komersial seperti cengkeh dan pala. Belanda juga menerapkan kebijakan yang sama dengan Cultuurstelsel atau sistem tanam paksa yang memaksa penduduk pribumi di Nusantara menanam tanaman komersial seperti tebu dan kopi yang nantinya dijual kembali ke pasar Eropa.
Eksploitasi Sumber Daya Alam
Eksploitasi sumber daya alam Nusantara juga menjadi kesamaan kebijakan ekonomi kedua negara ini. Portugis dan Belanda sama-sama melakukan pengeksploitasian sumber daya alam, terutama rempah-rempah, yang dijual kembali ke pasar Eropa dengan harga yang sangat tinggi. Hal ini berdampak pada perekonomian lokal di mana penduduk pribumi kehilangan kontrol atas sumber daya alam mereka sendiri.
Pembentukan Monopoli Perusahaan
Belanda dan Portugis sama-sama membentuk perusahaan kolonial yang memiliki monopoli dalam bidang perdagangan. Belanda memiliki VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan Portugis memiliki Casa da Índia. Kedua perusahaan ini memiliki hak eksklusif untuk melakukan perdagangan rempah-rempah dan komoditas lainnya di Nusantara.
Jadi, kesimpulannya, Portugal dan Belanda memiliki kesamaan dalam kebijakan mereka di bidang ekonomi, khususnya dalam konsep monopoli perdagangan, sistem tanam paksa, eksploitasi sumber daya alam, dan pembentukan monopoli perusahaan. Kedua negara ini telah berkontribusi secara signifikan dan mempengaruhi struktur ekonomi di Nusantara yang kita kenal hari ini.
Jadi, jawabannya apa? Kesamaan kebijakan Belanda dan Portugis dalam bidang ekonomi di Nusantara sangat terlihat dalam pengembangan sistem perdagangan monopoli, penerapan sistem tanam paksa, eksploitasi sumber daya alam, dan pembentukan perusahaan monopoli.