Apartheid adalah suatu sistem politik dan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah Afrika Selatan antara tahun 1948 hingga 1994. Sistem ini dikenal dengan segregasi ras yang ketat, di mana warga kulit hitam di Afrika Selatan dipisahkan secara hukum dan sistematis dari warga kulit putih. Apartheid sendiri berasal dari bahasa Afrikaans yang berarti “keadaan terpisah”.
Latar Belakang Politik Apartheid
Penyebab dari kebijakan ini sebenarnya berakar jauh dalam sejarah kolonialisme. Penjajah Belanda yang datang pada abad ke-17 menerapkan sistem diskriminatif yang mendahulukan warga keturunan Eropa. Ketika penjajahan Inggris berakhir dan Afrika Selatan merdeka pada tahun 1910, sistem ini terus berlanjut dan bahkan diperkuat lagi lewat kebijakan apartheid.
Implementasi Politik Apartheid
Pada tahun 1948, Partai Nasional yang didominasi oleh warga kulit putih dan berhaluan kanan naik menjadi pemerintah. Mereka kemudian memperkuat hukum apartheid ini dengan mengesahkan berbagai peraturan dan undang-undang yang membatasi kebebasan dan hak warga kulit hitam. Warga kulit hitam baik itu beretnis Afrika, India, atau berwarna, dilarang tinggal, bekerja, atau bahkan berinteraksi dengan warga kulit putih. Mereka dipaksa hidup di daerah terpisah yang diberi nama Bantustan.
Dampak Politik Apartheid
Dampak dari politik apartheid ini sangat luar biasa. Jutaan orang kulit hitam di Afrika Selatan harus menghadapi diskriminasi, pelecehan, bahkan penganiayaan. Pendidikan, kesehatan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya sangat terbatas bagi mereka. Penduduk kulit hitam dipaksa hidup dalam kemiskinan sementara sumber daya negara dikuasai oleh minoritas kulit putih.
Perjuangan Melawan Apartheid
Tak heran jika sistem ini mendapat kecaman dari banyak pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Perlawanan terhadap apartheid dimulai sejak awal sistem ini diberlakukan. Pada awal 1960-an, perlawanan ini semakin memuncak setelah penembakan damai di Sharpeville yang menewaskan 69 demonstran hitam yang damai. Beberapa tokoh perjuangan seperti Nelson Mandela dan organisasi seperti African National Congress (ANC) menjadikan perang melawan apartheid Anda perjuangan hidup mereka.
Akhir dari Politik Apartheid
Perjuangan ini akhirnya membuahkan hasil pada tahun 1994. Setelah tekanan internasional yang kuat dan perjuangan warga kulit hitam yang panjang dan berdarah, pemerintah Afrika Selatan akhirnya mengakhiri politik apartheid. Nelson Mandela, yang pernah dipenjara selama 27 tahun karena perjuangannya, terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.
Pengalaman Afrika Selatan dengan politik apartheid menjadi pengingat penting akan bahaya diskriminasi dan ketidakadilan. Sejarah ini memberi pengajaran penting tentang pentingnya keberagaman, toleransi, dan hak asasi manusia bagi semua orang, tanpa memandang ras, warna kulit, atau asal-usul etnis.