Diskusi

Islam Sangat Menggalakkan Untuk Berpikir Kritis, Meneliti dan Mengkaji Segala Hal Yang Terkait Dengan Makhluk Ciptaan Allah SWT., Tetapi Dilarang Memikirkan Tentang

93
×

Islam Sangat Menggalakkan Untuk Berpikir Kritis, Meneliti dan Mengkaji Segala Hal Yang Terkait Dengan Makhluk Ciptaan Allah SWT., Tetapi Dilarang Memikirkan Tentang

Sebarkan artikel ini
Islam Sangat Menggalakkan Untuk Berpikir Kritis, Meneliti dan Mengkaji Segala Hal Yang Terkait Dengan Makhluk Ciptaan Allah SWT., Tetapi Dilarang Memikirkan Tentang

Islam adalah agama yang sangat menggalakkan jamaahnya untuk berpikir kritis, meneliti, dan mengkaji segala hal yang terkait dengan makhluk ciptaan Allah SWT. Dalam penjelasan ini, beberapa poin penting menjadi perhatian.

Berpikir Kritis, Sebuah Anjuran

Dalam berbagai ayatnya, Al-Qur’an menyeru umat manusia untuk merenung dan memikirkan tentang berbagai fenomena yang ada di alam ini. Baik itu yang berhubungan dengan diri sendiri, lingkungan sekitar, maupun alam semesta yang luas. Anjuran ini adalah bentuk penekanan Islam terhadap pentingnya berpikir kritis dan rasional dalam memahami segala hal yang ada di dunia ini.

Berpikir kritis adalah suatu proses mental yang melibatkan analisis, evaluasi, dan sintesis untuk memahami dan menyelesaikan masalah. Dalam hal ini, berpikir kritis bukan hanya diterapkan dalam persoalan dunia, tetapi sangat dianjurkan dalam memahami ajaran agama itu sendiri.

Dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 9, Allah berfirman, “Apakah orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh dengan wajahnya (hatinya) pada masa malam hari sedang sujud dan berdiri, ia takut kepada kehidupan akhirat dan mengharap rahmat Tuhannya (sama dengan orang lain)? Katakanlah, “Apakah orang yang mengetahui sama dengan orang yang tidak mengetahui?”. Hanya orang-orang yang berakal (yang berpikir kritis dan rasional) saja yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”.

Meneliti dan Mengkaji, Menuntut Ilmu di Jalan Allah

Meneliti dan mengkaji juga menjadi bagian integral dalam proses berpikir kritis. Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan. Bahkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap Muslim.” Ini mencakup segala bentuk ilmu pengetahuan, termasuk yang terkait dengan makhluk ciptaan Allah SWT.

Meneliti dan mengkaji tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membantu mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, semakin mengenal ciptaan Allah, semakin kita mengenal Sang Pencipta.

Sebuah Batasan dalam Berpikir

Namun ada batasan tertentu dalam pemikiran. Meskipun Islam sangat menganjurkan untuk berpikir, meneliti, dan mengkaji segala hal yang ada, tetapi dilarang bagi seorang Muslim untuk memikirkan tentang hakikat Allah dan tujuan penciptaanNya. Perintah ini bukan berarti untuk membatasi pemikiran, melainkan untuk melindungi akal dan hati manusia dari hal-hal yang tidak dimengerti dan bisa menyesatkan.

Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 54, “Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy (singgasana). Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”

Dengan demikian, Islam mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan adalah pencarian yang mulia dan diperlukan untuk pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan segala sesuatu di dalamnya. Namun, dalam pencarian ini, harus ada pemahaman bahwa ada hal-hal yang melampaui pemahaman manusia dan berada di bawah kekuasaan eksklusif Sang Pencipta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *