Sejumlah negara di dunia memiliki sistem politik yang memungkinkan individu di luar partai politik untuk berperan sebagai pemimpin tertinggi, termasuk posisi Perdana Menteri. Kandidat semacam itu biasanya disebut sebagai independen atau non-partai. Berikut ini adalah beberapa contoh Perdana Menteri yang berasal dari non partai:
1. Emmanuel Macron – Prancis
Emmanuel Macron, yang menjabat sebagai Presiden Prancis sejak 2017, sebelumnya berkarir sebagai Pegawai Negeri dan Bankir Investasi. Pada April 2016, ia mendirikan gerakan politik “En Marche!” (berarti “Maju!”) dan setahun kemudian, ia terpilih sebagai Presiden dengan visi sentris, yang mendorong liberalisme ekonomi, sosial, dan politik, menjadikannya pemimpin tertinggi pertama dari luar dua partai politik utama dalam lima dekade terakhir.
2. Paolo Gentiloni – Italia
Paolo Gentiloni menjabat sebagai Perdana Menteri Italia dari Desember 2016 hingga Juni 2018. Meskipun ia adalah anggota Partai Demokrat, jabatannya sebagai Perdana Menteri bukan berasal dari mandat partai politik, melainkan penunjukan langsung oleh Presiden Italia, Sergio Mattarella, bertujuan untuk memimpin pemerintahan teknokrat yang berdiri di luar partai politik.
3. George Papandreou – Yunani
George Papandreou, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Yunani dari tahun 2009 hingga 2011, memimpin negara tersebut selama krisis utang Eropa. Meskipun ia adalah anggota Partai Sosialis Panhellenic, bila dilihat dari cara pertunjukkannya, ia diangkat bukan karena dukungan partai politik, tetapi karena pemilihan langsung oleh rakyat Yunani.
4. Mario Monti – Italia
Mario Monti menjabat sebagai Perdana Menteri Italia dari 2011 hingga 2013. Dia adalah seorang ekonom dan professor yang menjadi senator seumur hidup berkat penunjukan oleh Presiden Italia. Ia berada di luar kerangka partai politik dan fokus untuk memimpin pemerintahan teknokrat.
Ini adalah beberapa contoh Perdana Menteri yang berasal dari non partai. Momen-momen ini menunjukkan bahwa dalam situasi tertentu, kualitas kepemimpinan dan pengetahuan individu bisa lebih berharga daripada afiliasi partai politik. Negara-negara ini memberikan peluang kepada individu dengan bakat dan pengetahuan yang mumpuni untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam memimpin, bahkan tanpa dukungan dari partai politik.
Perdana Menteri dari non partai sering kali ditunjuk dalam situasi krisis atau saat ketidakpercayaan publik terhadap partai politik mencapai titik tertinggi, dimana pemimpin semacam ini diharapkan membawa perubahan dan pemulihan. Semua individu di atas telah memberikan kontribusi unik mereka sendiri dalam menghadapi tantangan yang ada di negara mereka, baik itu krisis ekonomi, sosial, atau politik.