Buku

Apa Definisi Manusia Merdeka Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara

35
×

Apa Definisi Manusia Merdeka Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara

Sebarkan artikel ini
Apa Definisi Manusia Merdeka Belajar Menurut Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889, merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai tokoh pendidikan di Tanah Air. Beliau terkenal dengan prinsip “Tut Wuri Handayani,” yang memiliki filosofi dalam mendidik para murid dengan menjadi panutan di belakang mereka serta mendorong mereka untuk berkembang dan mandiri. Salah satu konsep yang diterapkan dalam sistem pendidikan terkait dengan Ki Hajar Dewantara adalah “Manusia Merdeka Belajar.” Untuk memahami definisi dari konsep ini, kita perlu mengulas pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan.

“Manusia Merdeka Belajar” merupakan sebuah konsep penting yang diupayakan Ki Hajar Dewantara sebagai salah satu cara mendidik anak bangsa agar menjadi manusia yang kritis, inovatif, mandiri, dan memiliki integritas. Dalam konteks ini, “merdeka” berarti bebas dari segala bentuk ketergantungan, baik secara intelektual maupun moral.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara Mengenai Pendidikan dan Proses Belajar

Sebagai seorang tokoh pendidikan, Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan yang mendalam mengenai proses pendidikan dan bagaimana sistem pendidikan seharusnya dijalankan. Beberapa prinsip yang beliau pegang adalah:

  • Pendidikan sebagai hak asasi manusia yang harus diakses oleh semua orang tanpa diskriminasi.
  • Pendidikan yang diusahakan sejak dini untuk membentuk karakter, melatih kemandirian, dan menumbuhkan sikap hidup sebagai anggota masyarakat yang baik.
  • Pendidikan yang inklusif dan merata, tidak tergantung pada latar belakang sosial-ekonomi maupun kecerdasan siswa.

Proses belajar yang merdeka menurut Ki Hajar Dewantara didasari oleh beberapa hal:

  1. Siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya tanpa batasan yang ketat dalam kurikulum.
  2. Sistem pendidikan harus menitikberatkan pada kreativitas, bukan sekadar menghafal dan mengikuti instruksi secara pasif.
  3. Metode mengajar yang tidak otoriter, melainkan menghargai pendapat dan kemampuan siswa.
  4. Lingkungan belajar yang memungkinkan siswa saling berinteraksi dan berkolaborasi untuk saling membantu dalam proses belajar.
  5. Mendorong siswa untuk selalu mencari solusi dalam menghadapi masalah, baik di dalam maupun di luar kelas.

Pengaruh Konsep “Manusia Merdeka Belajar” pada Sistem Pendidikan Indonesia

Konsep “Manusia Merdeka Belajar” yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara telah mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia sejak zaman penjajahan hingga era kemerdekaan. Beberapa pengaruh yang bisa kita rasakan saat ini antara lain:

  • Pembentukan lembaga pendidikan Taman Siswa yang didirikan sebagai alternatif bagi sekolah yang ada pada masa penjajahan.
  • Peralihan sistem pendidikan dari penekanan pada materi ke keterampilan, seperti yang kita lihat dalam pembelajaran berbasis kompetensi.
  • Penerapan kurikulum yang fleksibel dan mengakomodasi kebutuhan siswa serta menghargai minat dan bakat mereka.
  • Perencanaan dan implementasi program pendidikan inklusif yang memperhatikan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa.

Dalam menyongsong era globalisasi, Indonesia perlu menerapkan konsep “Manusia Merdeka Belajar” dalam sistem pendidikan agar mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang kritis, inovatif, mandiri, dan memiliki integritas tinggi. Konsep ini mampu membangun pondasi kuat dalam pendidikan dan menjadi kunci keberhasilan bangsa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *