Tawakal adalah salah satu sikap yang dianjurkan dalam agama Islam. Arti tawakal secara bahasa adalah menyerahkan dan mempercayakan. Dalam konteks agama, tawakal berarti menyerahkan segala urusan dan hasil kehidupan kepada Tuhan setelah seseorang berusaha dengan sungguh-sungguh. Menurut pepatah lama, ikhtiar, tawakal, kemudian doa adalah satu rangkaian proses yang tidak terpisahkan. Berikut adalah penjelasan mengenai sikap tawakal paling tepat yang dilakukan seseorang.
Setelah Berusaha
Tawakal paling tepat dilakukan setelah seseorang berupaya keras. Dalam agama Islam, tidak dianjurkan untuk menebar doa dan berharap kepada Tuhan tanpa melibatkan diri dalam usaha apa pun. Bahkan, Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa seseorang harus terlebih dahulu mengikat unta mereka sebelum berdoa kepada Tuhan untuk keselamatannya. Dalam konteks ini, mengikat unta berarti melakukan upaya apa pun yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Setelah Berdoa
Doa adalah bentuk komunikasi langsung seseorang dengan Tuhan. Maka, setelah berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, langkah selanjutnya yang paling tepat adalah berdoa. Ini adalah saat di mana individu memohon pertolongan, petunjuk, dan perlindungan dari Tuhan. Doa bukanlah tindakan yang ditujukan untuk mengubah takdir, tetapi sebagai upaya untuk meminta kekuatan dalam menerima dan menangani apa pun yang datang ke jalannya.
Setelah Pasrah
Tawakal juga paling tepat dilakukan setelah seseorang memasrahkan diri. Pasrah dalam konteks ini tidak berarti menyerah, tetapi mengakui bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. Pasrah berarti menerima apa pun yang terjadi dalam hidup tanpa merasa putus asa atau kecewa, karena setiap kejadian memiliki hikmah dan kebaikan di baliknya yang mungkin tidak terlihat saat ini.
Kesimpulan
Tawakal adalah suatu bentuk pengakuan bahwa manusia hanyalah makhluk yang lemah dan sama sekali tidak berdaya tanpa pertolongan Tuhan. Namun, tawakal bukan berarti pasif dan tidak melakukan apa pun. Sebaliknya, tawakal adalah sikap yang mendorong seseorang untuk bekerja keras, berdoa, dan kemudian memasrahkan hasilnya kepada Tuhan. Jadi, sikap tawakal paling tepat dilakukan setelah seseorang berusaha, berdoa dan memasrahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
