KHD merupakan singkatan dari Ki Hajar Dewantara, pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat Indonesia. Banyak pemikiran beliau diadopsi dan menjadi landasan dalam sistem pendidikan Indonesia. Memahami definisi tentang pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara dapat memberikan perspektif baru tentang nilai-nilai pendidikan di Indonesia.
Definisi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah upaya membantu manusia untuk “menjadi manusia”. Beliau mendefinisikan pendidikan sebagai usaha yang sadar dan sengaja diarahkan pada perwujudan sifat-sifat kemanusiaan. Dalam pandangan beliau, pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan intelektual, namun juga termasuk aspek pengembangan emosi, karakter, dan keterampilan setiap individu.
Definisi Pengajaran Menurut Ki Hajar Dewantara
Selanjutnya, pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara adalah proses stimulus-respons antara guru dan murid yang dilakukan secara berkesinambungan. Proses ini mencakup transfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari guru ke murid. Beliau menganggap bahwa pengajaran bukan hanya proses penyerahan pengetahuan, namun juga proses dialog aktif antara guru dan murid, dimana kedua pihak sama-sama aktif dan mendapatkan manfaat.
Implikasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Definisi pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara memberikan pemahaman bahwa aktivitas belajar-mengajar tak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotoric. Hal ini berarti bahwa pendidikan seharusnya menganut prinsip holistik, yang melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia.
Sebagai kontributor besar dalam bidang pendidikan di Indonesia, Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan bahwa pendidikan adalah proses yang berpusat pada peserta didik. Hal ini membawa implikasi bahwa kebutuhan, minat, dan bakat setiap individu harus menjadi pertimbangan utama dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Kesimpulan
Definisi pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hajar Dewantara menekankan pada perlunya pendekatan holistik dan berpusat pada peserta didik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan tidak hanya tentang pengisian informasi, melainkan juga tentang pengembangan karakter dan kualitas individu. Sementara pengajaran mengharuskan adanya interaksi aktif antara guru dan murid, enabling transfer of knowledge, skills, and values to occur effectively.
