Maulid Nabi merupakan peringatan yang dilakukan setiap tahun untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini menjadi acara penting bagi umat Islam di seluruh dunia sebagai cara mengenang dan menghargai kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Namun, pertanyaan yang kerap muncul adalah, siapa yang pertama kali merayakan Maulid Nabi?
Secara historis, Maulid Nabi pertama kali dirayakan pada era Fatimiyah, periode kekuasaan dinasti Fatimiyah di Mesir yang berlangsung dari tahun 909 sampai 1171 M. Adalah Al-Mu’izz li-Din Allah, Kaisar Fatimiyah keempat, yang memerintahkan peringatan Maulid Nabi pada abad ke-10 M.
Kaisar Al-Mu’izz li-Din Allah memerintahkan diadakannya pawai dan pesta besar yang melibatkan seluruh penduduk kota untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam perayaan tersebut, pesan perdamaian dan cinta dikomunikasikan, dan pemahaman serta penghargaan atas ajaran Nabi Muhammad SAW diperdalam.
Selanjutnya, perayaan ini menyebar ke berbagai wilayah dan diterima oleh berbagai kalangan. Kebiasaan merayakan Maulid Nabi kemudian diteruskan oleh kesultanan-kesultanan yang ada, semisal Kesultanan Ottoman. Pada jaman modern, tradisi ini tetap hidup dan masih dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia dalam berbagai cara, tergantung pada budaya dan tradisi setempat.
Sekalipun Maulid Nabi dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, perlu diperhatikan bahwa perayaan ini bukanlah ajaran langsung dari Nabi Muhammad SAW. Sebagai tambahan, perayaan ini pun memiliki berbagai pendapat dalam masyarakat Islam, ada yang mendukung dan ada pula yang berpendapat sebaiknya tidak dirayakan.
Namun yang paling penting adalah bagaimana merayakan Maulid Nabi ini dapat menjadi momen reflektif bagi umat Islam untuk semakin mendalami dan mengamalkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dengan lebih baik. Menghargai perjuangan dan pengorbanan beliau, serta memperkuat cinta kepada Nabi Muhammad saw. sebagai suri tauladan sejati.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tradisi merayakan Maulid Nabi dimulai oleh Kaisar Al-Mu’izz li-Din Allah dari Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10 M. Sejak saat itu, tradisi ini Berkembang dan tetap dirayakan hingga kini oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia.