Slum area di perkotaan, atau lebih dikenal sebagai kawasan permukiman kumuh, merupakan suatu kawasan di kota yang kondisinya jauh dari standar hunian yang layak dan sehat. Pada umumnya, daerah ini mengekang perkembangan umat manusia dan ekonomi di perkotaan. Kawasan permukiman kumuh memiliki beberapa karakteristik umum yang dapat diidentifikasi, seperti kepadatan penduduk yang tinggi, infrastruktur yang tidak memadai, kualitas hunian yang buruk, serta kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Faktor Penyebab Slum Area di Perkotaan
Terbentuknya slum area di perkotaan tidak lepas dari beberapa faktor penyebab, antara lain:
- Urbanisasi yang cepat dan tidak terkendali: Urbanisasi merupakan salah satu faktor pendorong utama terbentuknya slum area di perkotaan. Terciptanya lapangan kerja di perkotaan membuat banyak penduduk di pedesaan tertarik untuk pindah dan mengadu nasib di kota.
- Ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi: Faktor ekonomi juga berperan dalam peningkatan jumlah penduduk di slum area, di mana pembangunan ekonomi tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan.
- Ketersediaan lahan terbatas: Ketersediaan lahan yang terbatas di perkotaan menyebabkan tumbuhnya permukiman kumuh, terutama di pinggiran kota atau daerah yang tidak ramai.
- Kebijakan pemerintah yang tidak efektif: Kebijakan pemerintah yang kurang tepat dalam mengatasi masalah penyediaan hunian dan ruang terbuka hijau (RTH) ikut serta mempengaruhi terbentuknya slum area.
Dampak Slum Area di Perkotaan
Slum area di perkotaan memiliki dampak yang signifikan pada aspek sosial dan ekonomi, antara lain:
- Kualitas hidup yang rendah: Kondisi hunian yang buruk dan lingkungan yang tidak sehat dalam slum area berdampak pada kualitas hidup penduduknya.
- Tingginya angka pengangguran: Dalam daerah slum area, angka pengangguran biasanya lebih tinggi daripada di daerah lain di kota, yang berakibat pada tingkat kemiskinan yang lebih tinggi.
- Kriminalitas: Kota-kota yang memiliki permukiman kumuh biasanya menanggung beban tingginya tingkat kejahatan yang seringkali terkait dengan masalah pengangguran dan kemiskinan.
- Penyebaran penyakit: Kondisi lingkungan yang tidak sehat di slum area menjadi sarang penyebaran penyakit yang berbahaya, seperti diare, malaria, dan penyakit kulit.
- Kerusakan lingkungan: Slum area juga berkontribusi pada kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara, serta menurunnya jumlah ruang terbuka hijau.
Upaya Penanggulangan Slum Area di Perkotaan
Pemerintah dan masyarakat harus berkolaborasi untuk mengatasi permasalahan slum area di perkotaan, antara lain melalui:
- Pembangunan rumah layak huni dan terjangkau: Pemerintah harus menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
- Peningkatan akses pendidikan dan pelatihan: Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menghadirkan fasilitas pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi warga slum area.
- Pemberdayaan masyarakat: Peningkatan keterampilan dan keahlian warga slum area untuk membantu mereka mencapai kemandirian ekonomi.
- Pelestarian lingkungan: Penegakan peraturan lingkungan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
- Pembangunan infrastruktur dasar: Pemerintah harus menyediakan infrastruktur dasar yang memadai bagi warga slum area, seperti sanitasi, listrik, dan air bersih.
Secara keseluruhan, slum area di perkotaan merupakan realitas yang harus dihadapi oleh setiap kota di dunia. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk merumuskan strategi dan solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan ini.