Konflik Palestina dan Israel adalah salah satu konflik yang paling lama dan paling kompleks di dunia. Perang ini memiliki banyak faktor penyebab yang berkaitan erat satu sama lain, namun ada tiga sebab utama yang menjadi inti konflik ini: perebutan tanah, agama dan rasionalitas politik.
Perebutan Tanah
Perang Palestina dan Israel bermula dari perebutan tanah, yang sebenarnya sudah berlangsung sejak abad ke-20. Pada saat itu, negara Israel belum ada dan wilayah tersebut merupakan bagian dari Kesultanan Utsmaniyah dan disebut sebagai Palestina.
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa membuat rencana partisi yang akan membagi Palestina menjadi dua negara: satu negara Yahudi dan satu negara Arab. Namun, rencana ini ditolak oleh negara-negara Arab dan warga Palestina yang merasa bahwa mereka dirugikan. Pada tahun 1948, negara Israel secara resmi berdiri dan lahirnya negara ini menimbulkan konflik yang berkepanjangan berikutnya.
Agama
Agama adalah another faktor utama dalam konflik ini. Palestina adalah tanah suci bagi tiga agama monoteistik yakni Islam, Yahudi, dan Kristen. Untuk umat Yahudi, tempat ini dikenal sebagai Tanah Janji, sedangkan bagi umat Islam, kota Yerusalem dianggap sebagai salah satu lokasi sakral setelah Mekah dan Madinah.
Oleh karenanya, kedua belah pihak merasa memiliki hak dan berkeinginan menguasai wilayah ini yang semakin memperparah konflik.
Rasionalitas Politik
Adanya berbagai pihak eksternal yang ingin memanfaatkan dan berperan dalam konflik ini juga menjadi salah satu faktor penyebab. Beberapa kekuatan besar dunia turut campur tangan dalam konflik ini untuk kepentingan politik dan strategi geopolitik mereka masing-masing.
Secara keseluruhan, sebab terjadinya perang Palestina dan Israel adalah campuran kompleks dari faktor historis, agama, dan politik yang saling berinteraksi satu sama lain. Penyelesaian konflik ini membutuhkan pemahaman dan penyelesaian yang mendalam atas semua faktor-faktor ini.
