Lampu senter adalah alat yang tak ternilai harganya, baik untuk keadaan darurat atau hanya untuk pekerjaan sederhana seperti mencari benda di ruangan gelap. Kunci dari fungsi senter adalah pada baterainya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana rangkaian baterai pada senter disusun dan mengapa disusun seperti itu.
Sebuah senter biasa biasanya dioperasikan dengan dua atau lebih baterai. Yang paling umum adalah baterai tipe AA, walaupun ada banyak tipe lain yang digunakan tergantung pada kebutuhan dan desain dari senter tersebut. Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pada sebagian besar senter, baterai-baterai ini disusun secara seri.
Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah jenis rangkaian di mana semua komponen dihubungkan satu setelah yang lain dalam satu jalur tunggal. Dalam hal ini, baterai-baterai dalam senter disusun end-to-end, dengan kutub negatif baterai satu berhubungan dengan kutub positif baterai berikutnya.
Rangkaian ini membuat tegangan (voltase) dari semua baterai digabungkan untuk memberikan daya yang dibutuhkan oleh lampu dalam senter. Misalnya, jika senter menggunakan dua baterai AA yang masing-masing berisi 1,5 volt, maka voltase total yang diberikan ke lampu akan menjadi 3 volt.
Mengapa Rangkaian Seri?
Ada alasan mengapa baterai dalam senter disusun secara seri. Alasannya adalah agar mereka dapat memberikan jumlah voltase yang lebih tinggi daripada yang bisa diberikan oleh satu baterai sendiri. Baterai tipe AA, misalnya, biasanya hanya memberikan voltase 1,5 volt. Lampu LED dalam senter modern umumnya memerlukan sekitar 3 volt untuk berfungsi dengan baik.
Sementara itu, rangkaian seri tidak meningkatkan kapasitas total (Ampere-jam atau Ah) dari baterai yang terpasang. Jadi, jika dua baterai 1,5 volt AA masing-masing memiliki kapasitas 2000mAh, senter tersebut tidak akan memiliki kapasitas 4000mAh, melainkan tetap pada 2000mAh.
Jenis rangkaian lainnya adalah rangkaian paralel, di mana baterai-baterai disusun sisi-demi-sisi dan baik kutub positif maupun negatif dihubungkan bersama-sama. Rangkaian paralel dapat meningkatkan kapasitas total (mAh) sementara tegangan (volt) tetap sama. Namun, rangkaian ini jarang digunakan dalam senter karena desain dan kebutuhan energi senter lebih cocok dengan rangkaian seri.
Secara keseluruhan, konsep dasar tentang bagaimana rangkaian baterai pada senter disusun secara seri adalah contoh sederhana namun penting tentang bagaimana baterai dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, dalam hal ini memberikan cahaya. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat untuk mengerti fungsi senter, tetapi juga bagi pemahaman umum tentang bagaimana rangkaian listrik bekerja.