Diskusi

Pak Karsan, Kepala Sekolah SMP Insan Maju, Menghadapi Hambatan dalam Keterlibatan Orang Tua dalam Belajar Anak

35
×

Pak Karsan, Kepala Sekolah SMP Insan Maju, Menghadapi Hambatan dalam Keterlibatan Orang Tua dalam Belajar Anak

Sebarkan artikel ini
Pak Karsan, Kepala Sekolah SMP Insan Maju, Menghadapi Hambatan dalam Keterlibatan Orang Tua dalam Belajar Anak

Pak Karsan, Kepala Sekolah SMP Insan Maju, bertugas memastikan setiap siswa di sekolahnya belajar dengan baik dan mengalami perkembangan positif. Namun, belakangan ini ia menghadapi tantangan besar, yang memiliki implikasi langsung terhadap proses pembelajaran siswa.

Dekat akhir semester, Pak Karsan mendapati isu yang cukup meresahkan, yaitu keterlibatan orang tua dalam pembelajaran anak masih rendah. Faktanya menunjukkan bahwa respon dalam grup chat kerap kali rendah sebab mayoritas orang tua siswa di SMP Insan Maju adalah petani, sehingga mereka lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah.

Tidak hanya itu, sebagian murid juga masih kurang inisiatif dalam berkomunikasi dengan orang tuanya mengenai hambatan belajar yang mereka hadapi. Dengan kondisi tersebut, keterlibatan orang tua dalam proses belajar anak banyak ditunjukkan hanya saat pembagian rapor.

Memahami Permasalahan

Pak Karsan memahami bahwa keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak adalah kunci penting dalam meningkatkan prestasi akademik anak. Dengan begitu, strategi yang tepat sangat perlu diterapkan dalam melibatkan orang tua dalam proses belajar anak.

Strategi yang Dapat Diterapkan

Pertama, Pak Karsan dapat mempertimbangkan untuk mengadakan pertemuan orang tua murid di sekolah pada waktu yang lebih fleksibel. Misalnya, di akhir pekan atau di saat-saat tertentu yang lebih memungkinkan orang tua siswa untuk hadir.

Kedua, Pak Karsan dapat memulai program mentorship, di mana guru-guru akan secara aktif berkomunikasi dengan orang tua tentang perkembangan dan hambatan belajar yang dihadapi oleh anak mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa orang tua mengetahui apa yang sedang terjadi dalam perjalanan belajar anak mereka.

Ketiga, teknologi dapat menjadi solusi dalam memfasilitasi komunikasi antara sekolah dan orang tua. Selain grup chat, Pak Karsan dapat mengusulkan penggunaan aplikasi mobile yang mudah diakses dan dioperasikan, sehingga informasi mengenai perkembangan belajar anak dapat diakses kapan, dan di mana saja.

Keempat, Pak Karsan bisa mendorong para siswa untuk lebih proaktif berkomunikasi dengan orang tua mereka mengenai hambatan belajar yang mereka alami. Hal ini dapat dilakukan melalui kelas pelajaran kehidupan atau sesi motivasi terjadwal.

Dengan serangkaian strategi tersebut, diharapkan keterlibatan orang tua dalam proses belajar siswa di SMP Insan Maju dapat meningkat. Tentu saja, hal ini memerlukan waktu, namun dengan kesabaran dan kerja keras, Pak Karsan yakin perubahan positif dapat tercipta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *