Berlomba-lomba mencapai puncak kesuksesan adalah hal biasa dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam bidang pendidikan, pekerjaan, atau kehidupan pribadi, persaingan selalu ada. Dalam konteks ini, sering kali kita mendengar ungkapan “banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih”.
Konteks dan Pengertian
Ungkapan ini memiliki konotasi positif dan negatif. Dalam konotasi positif, ungkapan ini mendorong kita untuk selalu berusaha keras, karena meski banyak yang mencoba, hanya mereka yang benar-benar berdedikasi dan bertekad kuat yang akan dipilih. Di sisi lain, dalam konotasi negatif, ungkapan ini bisa diartikan bahwa peluang untuk berhasil sangatlah kecil dan persaingan sangat ketat.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam dunia pekerjaan, ungkapan ini bisa ditemukan dalam proses rekrutmen. Banyak perusahaan yang mengundang ratusan, bahkan ribuan peserta untuk mengikuti proses seleksi, tetapi hanya segelintir yang akhirnya dipilih.
Demikian juga dalam dunia pendidikan, banyak siswa yang mendaftar dan berkompetisi untuk masuk sekolah atau universitas ternama, namun hanya beberapa saja yang diterima. Ungkapan ini juga untuk menegaskan bahwa proses dan hasil tidak selalu sama untuk setiap orang, mengingat ada banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kualitas, kemampuan, dan juga faktor keberuntungan.
Menanggapi Ungkapan ini
Pertanyaannya kemudian, bagaimana kita harus merespon? Apakah kita harus menyerah dan pesimis karena kemungkinan berhasil sangat kecil? Tentu saja tidak.
Setiap tantangan dan hambatan adalah kesempatan untuk membuktikan kemampuan kita. Selalu ada ruang untuk pertumbuhan dan pembelajaran, dan bahkan jika kita tidak terpilih kali ini, itu bukan berarti kita tidak akan pernah berhasil mencapai tujuan kita.
Jadi, teruslah berusaha, belajar, dan berkembang. Bangunlah sikap positif dan pantang menyerah. Ingatlah bahwa “banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih” bukan berarti Anda tidak memiliki kesempatan, tetapi ini adalah tantangan bagi Anda untuk membuktikan bahwa Anda pantas dipilih dan berada di puncak.
