Seiring dengan perkembangan waktu dan teknologi, dunia konstruksi pun mengalami perubahan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah bagaimana cara menghitung pembayaran buruh bangunan. Saat ini, sistem pembayaran yang seringkali digunakan adalah sistem borongan per meter persegi atau yang kerap disebut dengan harga upah tenaga borongan bangunan per m2.
Harga upah tenaga borongan bangunan per m2 menjadi trend saat ini dikarenakan sistem ini memberi kepastian akan total biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik bangunan. Ini memungkinkan pemilik bangunan dapat mengatur anggaran dengan lebih baik tanpa harus khawatir adanya penambahan biaya yang tidak terduga.
Bagaimana Cara Menghitungnya?
Harga upah tenaga borongan bangunan per m2 biasanya diperhitungkan berdasarkan pekerjaan yang akan dikerjakan. Ada berbagai macam jenis pekerjaan dalam konstruksi bangunan seperti pekerjaan atap, dinding, lantai, dan lain sebagainya. Harga upah tenaga borongan untuk setiap jenis pekerjaan ini beragam dan akan sangat bergantung pada kompleksitas pekerjaan dan tingkat keterampilan pekerja yang diperlukan.
Kemudian, besarnya biaya borongan per m2 juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti lokasi proyek, ketersediaan material, serta faktor ekonomi makro seperti inflasi dan daya beli. Oleh karena itu, harga upah tenaga borongan bangunan per m2 tidak bisa ditentukan dengan pasti dan akan selalu berubah-ubah.
Apa saja Keuntungannya?
Menerapkan sistem harga upah tenaga borongan bangunan per m2 dalam proyek konstruksi memiliki beberapa keuntungan. Pertama, sistem ini membantu mengeliminasi kemungkinan biaya tambahan yang tidak terduga pada proyek. Kedua, sistem ini juga memudahkan pemilik bangunan untuk memonitor dan mengontrol biaya konstruksi. Ketiga, sistem ini juga memberikan insentif bagi para pekerja untuk bekerja lebih cepat dan efisien karena mereka mendapatkan pembayaran berdasarkan hasil pekerjaan dan bukan berdasarkan jam kerja.
Namun, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah sulitnya menentukan biaya borongan yang adil dan sebanding dengan tingkat keterampilan dan jam kerjam buruh.
Kesimpulan
Harga upah tenaga borongan bangunan per m2 menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan pemilik proyek konstruksi bangunan. Meski sulit untuk menentukan harga yang tepat, use case dan keuntungan dari sistem ini membuatnya menarik untuk diterapkan.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap proyek memiliki karakteristik uniknya sendiri. Oleh karena itu, pilihan metode pembayaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi spesifik proyek konstruksi.