Dalam menganalisis suatu karya sastra, seperti cerpen, kita tidak hanya melihat aspek-aspek yang terkandung di dalam teks secara langsung (unsur intrinsik), tetapi juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor di luar teks (unsur ekstrinsik). Salah satu unsur ekstrinsik cerpen adalah latar belakang sosial budaya pengarang dan masa pembuatan karya.
Latar Belakang Sosial Budaya Pengarang
Latar belakang sosial budaya pengarang bisa sangat mempengaruhi konten dan gaya penulisan cerpen. Setiap penulis, tak terkecuali penulis cerpen, lahir dan dibesarkan dalam lingkungan sosial budaya tertentu, yang pada gilirannya membentuk pola pikir, nilai-nilai, dan pandangan hidupnya.
Nilai-nilai serta pandangan hidup penulis seringkali tercermin dalam cerpen-cerpen yang ditulisnya. Hal ini bisa tercermin melalui nilai-nilai yang dianut oleh karakter dalam cerpen, konflik atau isu yang ditangani dalam cerpen, atau bahkan gaya penulisan cerpen itu sendiri.
Masa Pembuatan Karya
Selain latar belakang sosial budaya pengarang, masa pembuatan karya juga merupakan unsur ekstrinsik cerpen yang penting. Di berbagai era dalam sejarah, masyarakat memiliki tantangan, harapan, dan pemahaman yang berbeda tentang dunia.
Cerpen yang dibuat pada suatu masa tertentu biasanya mencerminkan kondisi saat itu. Misalnya, cerpen yang ditulis saat perang atau revolusi sosial mungkin berisi tema tentang perjuangan, patriotisme, atau keadilan sosial.
Penutup
Pemahaman tentang unsur-unsur ekstrinsik seperti latar belakang sosial budaya pengarang dan masa pembuatan karya sangat penting dalam menganalisis cerpen. Informasi ini bisa memberikan wawasan tentang konteks di mana cerpen itu ditulis, yang pada gilirannya bisa memperdalam pemahaman kita tentang cerpen tersebut.
Dengan demikian, dalam menerjemahkan dan mengevaluasi suatu cerpen, perlu untuk tidak hanya fokus pada teks itu sendiri, tetapi juga faktor-faktor eksternal yang mungkin telah mempengaruhi pembentukan karya tersebut.