Guru

Apakah Orang Yahudi Percaya Tuhan Yesus?

25
×

Apakah Orang Yahudi Percaya Tuhan Yesus?

Sebarkan artikel ini
Apakah Orang Yahudi Percaya Tuhan Yesus?

Agama Yahudi dan Kristen, meskipun berakar pada kitab yang sama, memiliki keyakinan dan doktrin yang berbeda. Salah satu perbedaan utama ini terletak pada pandangan mereka tentang sosok Yesus Kristus. Artikel ini/dirancang untuk memberikan gambaran umum perihal sejauh mana orang Yahudi mempercayai Tuhan Yesus.

Yesus dalam Perspektif Yahudi

Pada umumnya, orang-orang Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan mereka. Ini bukan berarti mereka meragukan keberadaan Yesus sebagai individu – ada banyak bukti sejarah yang membuktikan bahwa Yesus memang hidup di wilayah Timur Tengah selama abad pertama Masehi. Namun, dalam agama Yahudi, Yesus dilihat sebagai guru agama Yahudi, atau dalam beberapa kasus, sebagai nabi, tetapi bukan sebagai Tuhan.

Mengapa Orang Yahudi Tidak Percaya Yesus adalah Tuhan?

Ada beberapa alasan mengapa orang Yahudi tidak mengidentifikasi Yesus sebagai Tuhan. Salah satunya adalah konsep mesianik dalam agama Yahudi. Menurut ajaran Yahudi, mesias yang dijanjikan akan membawa perdamaian dunia dan membangun Bait Suci ketiga di Yerusalem. Karena ini tidak terjadi selama hidup Yesus, banyak orang Yahudi percaya bahwa dia bukanlah mesias yang dijanjikan.

Selain itu, dalam agama Yahudi, Tuhan dilihat sebagai entitas tunggal dan tidak bisa dipecah menjadi tiga bagian seperti dalam konsep Trinitas dalam agama Kristen. Oleh karena itu, konsep Yesus sebagai inkarnasi Tuhan tidak sesuai dengan ajaran agama Yahudi.

Apakah ada Orang Yahudi yang Percaya Yesus adalah Tuhan?

Sementara mayoritas Yahudi tidak menganggap Yesus sebagai Tuhan, ada sekelompok minoritas Yahudi yang dikenal sebagai “Yahudi Mesianik”. Mereka, dipengaruhi oleh agama Kristen, percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang telah lama dinanti-nanti. Namun, mereka tetap memegang identitas etnis dan budaya Yahudi.

Kesimpulan

Jadi, untuk menjawab pertanyaan “Apakah orang Yahudi percaya Tuhan Yesus?”, jawabannya pada umumnya adalah tidak. Namun, ini tidak mencerminkan pandangan setiap individu Yahudi, karena ada keragaman dalam keyakinan dan praktek agama. Bagi orang Yahudi, keyakinan mereka didasarkan pada interpretasi mereka sendiri dari Taurat dan tradisi Yahudi lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *