Ketika kamu memilih pergi, aku terdiam. Mengagumi punggungmu yang mulai menjauh, hingga akhirnya lenyap ditelan jarak. Kamu pergi, meninggalkan lukisan kenangan kita yang masih setengah jadi, namun perpaduan warna yang telah tercipta telah cukup mengukir rasa mendalam di sudut hati.
“Kau temukan bahagia meski tak bersamaku,” kataku dalam hati.
Tidak ada rasa sakit, tidak ada rasa menyesal. Aku membiarkanmu pergi karena yang paling penting bagi diriku adalah melihatmu bahagia. Tidak peduli itu bersamaku atau tanpa diriku, apa yang penting adalah kebahagiaanmu.
Aku percaya bahwa setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing. Kamu dan aku mungkin berjalan berdampingan, berbagi sebuah perjalanan bersama dalam suatu masa. Namun, sepertinya jalan kita tak lagi sejajar. Kamu pergi mencari sebuah jalan yang lebih bisa membahagiakanmu.
Kamu temukan bahagia meski tak bersamaku, dan itu adalah kebenaran yang harus kupahami dan berusaha untuk kuterima. Bukannya tanpa air mata, bukan pula tanpa perih. Namun, ini adalah proses dari perjalanan hidup. Semua akan baik-baik saja, semua akan indah pada akhirnya.
Kebahagiaanmu yang kini kau temukan, semoga dapat membawamu pada sebuah perjalanan hidup yang lebih berwarna, lebih penuh cinta. Tahukah kamu? Meski kita tak lagi bersama, aku senang melihat kamu tersenyum. Meski kesedihan ini terkadang masih menghampiri, melihatmu bahagia adalah obat terbaikku.
Percayalah bahwa di balik semua keputusan yang kau buat, aku masih di sini, berharap yang terbaik untukmu. Aku akan berusaha untuk meneruskan hidupku, mencari kebahagiaanku sendiri, serta melanjutkan memulihkan semua luka ini.
Kau temukan bahagia meski tak bersamaku, seperti sebuah lagu dengan irama yang sebenarnya indah. Ia hanya berdendang dalam ritme yang berbeda dan mungkin, hanya perlu waktu bagi diriku untuk bisa menari mengikuti iramanya.
Langit masih biru, matahari masih akan terbit esok hari, dan mungkin suatu saat nanti, aku akan menemui seseorang yang baru. Seseorang yang mungkin akan mendampingi dan menjalankan hidup ini bersamaku. Sampai saat itu, aku akan belajar menjadi lebih baik.
Untuk saat ini, aku cukup hanya dengan melihatmu dari jauh, dan tahu bahwa kamu bahagia, meskipun itu berarti tanpa diriku.
“Kau temukan bahagia meski tak bersamaku,” dan itu cukup.