Diskusi

Jika Kembali ke Semester Lalu: Mengasah Nalar, Meningkatkan Kemampuan Berpikir, dan Mengembangkan Kebutuhan Batin Murid

50
×

Jika Kembali ke Semester Lalu: Mengasah Nalar, Meningkatkan Kemampuan Berpikir, dan Mengembangkan Kebutuhan Batin Murid

Sebarkan artikel ini
Jika Kembali ke Semester Lalu: Mengasah Nalar, Meningkatkan Kemampuan Berpikir, dan Mengembangkan Kebutuhan Batin Murid

Dalam mendidik, bukan hanya pemahaman materi ajar yang menjadi perhatian utama, namun bagaimana para murid dapat mengasah nalar, memperkuat kemampuan berpikir, dan mengembangkan kebutuhan batin mereka. Diantara begitu banyak materi yang sudah kita ajarkan, tentu ada beberapa di antaranya yang kita rasa belum optimal dalam memenuhi tujuan tersebut. Jika kita diberi kesempatan untuk kembali ke semester lalu, materi apa yang kita ingin ajarkan kembali, dan bagaimana caranya?

Filosofi Sebagai Pilihan Materi

Berbicara tentang mengasah nalar dan kemampuan berpikir, materi Filosofi muncul sebagai sebuah pilihan yang tidak bisa diabaikan. Melalui pengajaran Filosofi, murid dapat terlibat dalam diskusi mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan dasar dalam hidup, seperti makna kehidupan, moralitas, dan eksistensialisme. Materi ini menjadikan pendekatan yang sistematis dan kritis terhadap sejumlah besar pertanyaan filosofis, serta melibatkan murid dalam berpikir secara analitis, evaluatif, dan kreatif.

Teknik Pengajaran yang Efektif

1. Metode Socratic

Untuk memenuhi tujuan ini, kita dapat menggunakan metode Socratic. Metode ini melibatkan penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk merangsang pemikiran kritis dan untuk mengekspos kelemahan dalam penalaran seorang murid. Melalui diskusi dan tanya jawab, mereka akan belajar bagaimana mengevaluasi berbagai cara berpikir dengan lebih kritis.

2. Diskusi Kelas

Selain itu, kita juga dapat menerapkan diskusi kelas sebagai metode utama dalam mengajar filosofi. Dalam ruang diskusi, murid dapat belajar bagaimana merumuskan pendapat mereka dan menyuaraakan pikiran mereka secara jelas dan logis. Mereka juga akan belajar mendengarkan dan menghargai pandangan orang lain, yang mana penting dalam mengembangkan keempatian dan pemahaman batin.

3. Menggunakan Media Ajar yang Menarik

Pemanfaatan media ajar seperti film, buku cerita anak, dan buku komik juga bisa menjadi alat yang efektif. Filosofi tidak harus selalu berbentuk akademik dan rumit. Dengan menyajikannya dalam bentuk yang menarik dan mudah dicerna, murid akan lebih mudah mengerti dan tertarik untuk lebih dalam menggali apa yang mereka pelajari.

Mengajar kembali materi Filosofi dengan cara ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan nalar dan kemampuan berpikir murid, tetapi juga akan membantu mereka dalam mencari identitas mereka sendiri dan memahami orang lain dengan lebih baik. Dengan itu, kebutuhan batin mereka juga akan terpenuhi. Walaupun tujuannya ambisius, namun dengan pendekatan yang tepat, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin dicapai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *