Pelanggaran norma dan tata kaidah dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi seringkali muncul dalam kurun waktu tertentu di banyak negara, termasuk Indonesia. Pada tulisan ini, kita akan membahas salah satu penyimpangan yang terjadi pada masa Orde Baru dan masa Orde Lama.
Maraknya Budaya KKN pada Masa Orde Baru
Orde Baru merupakan periode sejarah Indonesia yang berlangsung dari tahun 1966 hingga tahun 1998, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Ini adalah periode yang diwarnai oleh penekanan yang keras terhadap komunisme, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan maraknya budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
KKN menjadi salah satu fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dimana praktek-praktek yang mengesampingkan norma hukum dan nilai-nilai keadilan menjadi sesuatu yang umum. Dari level pejabat pemerintahan sampai masyarakat biasa, banyak yang terlibat dalam praktek KKN. Penyimpangan ini membawa dampak negatif yang luas, termasuk pemborosan anggaran negara, pelayanan publik yang buruk, serta terhambatnya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Penyimpangan pada Masa Orde Lama
Sebaliknya, Orde Lama adalah periode dari tahun 1945 hingga tahun 1966 di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno. Meski masa ini dikenal dengan semangat nasionalisme yang tinggi dan upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, ada juga penyimpangan yang terjadi, yaitu dominasi satu kekuasaan atau yang dikenal dengan “Dwitunggal Soekarno-Hatta”.
Pada masa ini, Soekarno dan Hatta ditunjuk sebagai Presiden dan Wakil Presiden seumur hidup yang menimbulkan kepemimpinan yang otoriter. Keputusan politik cenderung dipusatkan dalam satu tangan dan minimnya kontrol dan kritik publik terhadap kebijakan pemerintah. Kebebasan berpendapat pun terbatas dan seringkali dibungkam. Penyimpangan ini merusak prinsip demokrasi dan menyebabkan stagnasi dalam perkembangan politik dan sosial.
Dalam hal ini, jelas bahwa kedua era memiliki penyimpangan dan tantangan tersendiri. Lihatlah sejarah ini sebagai pembelajaran untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik dan mencegah terulangnya penyimpangan itu sendiri.