Pentingnya Pelatihan untuk Karyawan
Memiliki tenaga kerja yang berkompeten dan berpengetahuan merupakan aset penting bagi setiap organisasi. Menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan karyawan tidak hanya membantu dalam meningkatkan kinerja individu, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada kesuksesan keseluruhan perusahaan. Pada dasarnya, tujuan dari setiap pelatihan adalah untuk menjaga dan meningkatkan kinerja karyawan.
Pengertian On The Job Training dan Off The Job Training
Pelatihan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu On The Job Training (OJT) dan Off The Job Training (Off-JT).
OJT adalah pendekatan pelatihan yang berlangsung di tempat kerja. Karyawan belajar sambil bekerja dan melakukan pekerjaan sehari-harinya. Metode ini berguna untuk memahami dan mempelajari keterampilan praktis yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Sebaliknya, Off-JT adalah metode pelatihan yang dilakukan di luar lingkungan kerja. Ini mungkin termasuk lokakarya, kursus, atau bahkan pelatihan online. Tujuan utama metode ini adalah untuk memberikan karyawan pemahaman teoritis atau konseptual tentang aspek kerja mereka.
On The Job Training: Kelebihan dan Kekurangan
OJT memiliki sejumlah kelebihan. Ini menghemat waktu dan biaya karena pelatihan berlangsung di tempat kerja. Karyawan langsung menerapkan apa yang mereka pelajari, memberikan mereka pengalaman praktis yang berharga. Selain itu, OJT juga memungkinkan mereka langsung beradaptasi dengan lingkungan kerja.
Namun, OJT juga memiliki beberapa kekurangan. Misalnya, perkembangan keterampilan dan pengetahuan karyawan bisa menjadi terbatas jika instruktur/kolaborator tidak memiliki keahlian yang cukup. Selain itu, karena OJT berlangsung selama jam kerja, bisa mengganggu produktivitas.
Off The Job Training: Kelebihan dan Kekurangan
Off-JT, di sisi lain, memungkinkan karyawan memiliki waktu untuk fokus pada belajar tanpa terganggu tugas kerja sehari-hari. Pelatihan ini juga sering kali lebih terstruktur dan komprehensif, melibatkan ahli dalam bidangnya untuk mengajar.
Namun, biaya umumnya lebih tinggi karena melibatkan pembayaran instruktur, materi pelatihan, dan kadang-kadang, biaya perjalanan dan penginapan jika pelatihan berlokasi jauh dari kantor. Selain itu, ada risiko pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini tidak dapat langsung diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari.
Kesimpulan
Baik OJT maupun Off-JT memiliki manfaat dan tantangan tersendiri. Pemilihan metode pelatihan seharusnya didasarkan pada kebutuhan khusus perusahaan dan karyawan, serta tujuan pelatihan itu sendiri. Idealnya, pendekatan yang paling efektif adalah kombinasi keduanya untuk memastikan bahwa karyawan mendapatkan pengalaman praktis sekaligus pemahaman teoritis yang mendalam.