Diskusi

Politik Etis Sebenarnya Ditujukan Untuk Kemakmuran Hindia Belanda, Namun Dalam Prakteknya Terdapat Penyimpangan dalam Politik Etis: Penyimpangan Politik Etis Dalam Bidang Edukasi

228
×

Politik Etis Sebenarnya Ditujukan Untuk Kemakmuran Hindia Belanda, Namun Dalam Prakteknya Terdapat Penyimpangan dalam Politik Etis: Penyimpangan Politik Etis Dalam Bidang Edukasi

Sebarkan artikel ini
Politik Etis Sebenarnya Ditujukan Untuk Kemakmuran Hindia Belanda, Namun Dalam Prakteknya Terdapat Penyimpangan dalam Politik Etis: Penyimpangan Politik Etis Dalam Bidang Edukasi

Politik Etis merupakan politik kolonial yang diterapkan oleh Pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1901-1942 dengan tujuan utama menciptakan kemakmuran bagi koloninya, Hindia Belanda. Prinsip ini meretas jalan bagi peningkatan investasi dalam sektor pendidikan, perkebunan, dan infrastruktur. Akan tetapi, dalam prakteknya, terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

Penyimpangan Dalam Politik Etis: Bidang Edukasi

Dalam konteks ini, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penyimpangan yang dilakukan dalam Politik Etis, khususnya dalam bidang edukasi. Sebagai titik tolak, politik ini memang memiliki tujuan mulia. Namun, begitu diturunkan ke dalam tindakan konkrit, terjadi penyimpangan yang membawa dampak negatif.

Tujuan Dan Realitas Pendidikan

Pada dasarnya, tujuan pendidikan dalam Politik Etis adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Hindia Belanda, khususnya dalam menghadapi perkembangan zaman dan persaingan global yang semakin ketat. Namun, dalam praktiknya, pendidikan yang diberikan kepada penduduk pribumi lebih banyak berorientasi pada kepentingan kolonialisator itu sendiri.

Pendidikan bagi penjajah tidak semata-mata mewujudkan penduduk pribumi menjadi manusia yang berpendidikan, tetapi lebih kepada menciptakan tenaga kerja yang bisa memenuhi kebutuhan belanda. Hal ini diamini oleh beberapa sejarawan yang mencatat bahwa kurikulum sekolah kolonial lebih banyak membekali murid dengan keterampilan praktis yang berguna bagi pemerintahan dan perusahaan Belanda, seperti bahasa Belanda dan matematika.

Dalam beberapa kasus, pendidikan juga digunakan sebagai alat propaganda. Materi ajaran sering kali disusun sedemikian rupa untuk menonjolkan superioritas budaya dan ilmu pengetahuan Barat, sementara mengabaikan atau merendahkan warisan budaya dan intelektual pribumi.

Dampak Penyimpangan Pendidikan

Bukan hanya menyimpang dari tujuan awal Politik Etis, penyimpangan ini juga berdampak negatif bagi masyarakat pribumi. Generasi muda Hindia Belanda menjelma menjadi generasi yang teralienasi dari budayanya sendiri dan memiliki loyalitas yang terbagi antara penjajah dan tanah airnya. Ini jelas jauh dari tujuan awal Politik Etis, yaitu mewujudkan kemakmuran bagi Hindia Belanda.

Penutup

Secara umum, Politik Etis yang sebenarnya ditujukan untuk kemakmuran Hindia Belanda ternyata dalam praktiknya menyimpang jauh dari tujuan aslinya. Penyimpangan ini terjadi dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan. Politik ini justru digunakan sebagai alat penjajahan dan eksploitasi oleh kolonialisator, menyimpang jauh dari tujuan awalnya. Meskipun peningkatan dalam beberapa sektor terjadi selama periode ini, namun dampak negatifnya jelas tampak, terutama pada sektor pendidikan. Situasi ini menegaskan kebutuhan untuk penilaian kritis terhadap sejarah dan politik pendidikan kolonial dalam upaya untuk belajar dari masa lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *