Teori preferensi likuiditas merupakan salah satu konsep penting dalam ekonomi yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes. Melalui teori ini, Keynes menjelaskan cara orang mempertahankan kekayaan dalam bentuk uang tunai meskipun tidak menghasilkan bunga. Teori ini membantu dalam memahami motivasi dan perilaku ekonomi para investor dan konsumen, serta pentingnya likuiditas dalam pengambilan keputusan investasi.
Teori Preferensi Likuiditas: Konsep Dasar
Menurut Keynes, ada tiga alasan atau motif mengapa seseorang memilih untuk memegang uang tunai, yaitu:
- Motif Transaksi: Keinginan untuk memiliki uang tunai agar siap untuk digunakan dalam transaksi sehari-hari, seperti membeli barang dan jasa. Motif ini disebabkan oleh kesenjangan waktu antara penerimaan dan pembayaran uang.
- Motif Berjaga-jaga: Keinginan untuk memiliki uang tunai sebagai cadangan untuk situasi tak terduga atau keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak. Motif ini berkaitan dengan ketidakpastian ekonomi dan masa depan.
- Motif Spekulasi: Keinginan untuk memiliki uang tunai agar dapat mengambil keuntungan dari fluktuasi harga aset keuangan, seperti saham, obligasi, atau properti. Motif ini berkaitan dengan keyakinan seseorang bahwa mereka akan dapat mengambil keuntungan dari perubahan harga.
Likuiditas dan Bunga
Dalam teori ini, Keynes mengakui bahwa memegang uang tunai memiliki biaya peluang, yaitu bunga yang hilang jika uang tersebut diinvestasikan dalam instrumen keuangan yang menghasilkan bunga. Oleh karena itu, seseorang akan memilih untuk memegang uang tunai jika peningkatan likuiditas yang diperoleh lebih berharga daripada bunga yang mereka lewatkan.
Sebagai contoh, jika seseorang percaya bahwa pasar akan mengalami penurunan, mereka mungkin akan lebih memilih untuk memegang uang tunai dan tidak berinvestasi dalam instrumen keuangan berisiko yang mungkin menurun nilainya. Oleh karena itu, ada keseimbangan antara likuiditas dan bunga yang perlu ditemukan oleh setiap individu.
Implikasi Ekonomi
Teori preferensi likuiditas memberikan pemahaman penting tentang pengambilan keputusan ekonomi:
- Kebijakan Moneter: Teori ini menyediakan dasar untuk peran kebijakan moneter dalam mempengaruhi tingkat bunga dan likuiditas dalam perekonomian.
- Permintaan Uang: Teori ini membantu menjelaskan bagaimana permintaan uang dalam perekonomian berhubungan dengan tingkat bunga, dan mengapa penurunan bunga dapat meningkatkan keinginan orang untuk memegang uang tunai.
- Perilaku Keuangan: Teori ini mengakui pentingnya likuiditas dalam pengambilan keputusan keuangan individu dan perusahaan.
Dalam kesimpulan, teori preferensi likuiditas yang dikembangkan oleh John Keynes memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang mengapa seseorang memegang uang tunai meskipun tidak menghasilkan bunga. Dengan memahami tiga motif yang mendasari preferensi ini, kita dapat lebih memahami kemungkinan respons individu terhadap perubahan ekonomi dan kebijakan moneter.