Budaya

Pola Hidup Memperlihatkan Penampilan yang Tidak Sesuai dengan Keadaan yang Sebenarnya Demi Diperolehnya Gengsi atau Prestise yang Menjadi Faktor Kenakalan Remaja

52
×

Pola Hidup Memperlihatkan Penampilan yang Tidak Sesuai dengan Keadaan yang Sebenarnya Demi Diperolehnya Gengsi atau Prestise yang Menjadi Faktor Kenakalan Remaja

Sebarkan artikel ini
Pola Hidup Memperlihatkan Penampilan yang Tidak Sesuai dengan Keadaan yang Sebenarnya Demi Diperolehnya Gengsi atau Prestise yang Menjadi Faktor Kenakalan Remaja

Pendahuluan

Terdapat kecenderungan pada era modern ini di mana remaja sering kali memilih untuk menampilkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan dan sosial mereka yang sebenarnya. Para remaja ini berusaha mempertahankan gengsi dan prestise mereka dengan menampilkan penampilan yang sering kali berlebihan atau tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Fenomena ini seringkali berujung pada kenakalan remaja.

Definisi

Polanya bisa bermacam-macam, mulai dari memaksakan gaya hidup mewah, berpenampilan terlalu dewasa, hingga mengikuti tren anak muda kota besar yang tidak sesuai dengan budaya lokal.

Motif di balik perilaku ini adalah hasrat untuk mendapatkan pengakuan, gengsi, dan prestise dari teman seumuran, bahkan dari orang tua dan masyarakat sekitar. Menampilkan penampilan atau gaya hidup lain dengan tujuan ini bisa berakibat fatal, seperti mempengaruhi pola pikir anak muda dan menjadi faktor pemicu kenakalan remaja.

Dampak pada Kenakalan Remaja

Membuat penampilan dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kenyataan seringkali memicu remaja untuk terlibat dalam perilaku negatif dan kenakalan.

Perilaku kenakalan dapat meliputi berbagai hal, seperti penggunaan narkoba, pelanggaran hukum, perilaku seksual yang tidak sehat, dan lainnya.

Tidak jarang, beberapa remaja bahkan melakukan berbagai tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain demi mempertahankan atau meningkatkan gengsi dan prestisenya. Adanya tekanan sosial dan rasa ingin diterima oleh lingkungannya, menjadikan beberapa remaja merasa terpaksa melakukan tindakan yang sesungguhnya di luar norma.

Kesimpulan

Tanda-tanda tersebut perlu diwaspadai oleh orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk mencegah peningkatan angka kenakalan remaja. Penting bagi semua pihak untuk memahami dan mengajarkan remaja bahwa gengsi dan prestise bukanlah segalanya. Lebih penting lagi untuk hidup sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, dan tidak mencoba menjadi orang lain hanya demi mendapat pengakuan dari orang lain.

Jadi, jawabannya apa? Kita harus mengedepankan pendidikan nilai-nilai moral dan etika bagi remaja. Mengajarkan mereka pentingnya menghargai diri sendiri dan orang lain, bukan hanya berfokus pada gengsi dan prestise yang mereka peroleh. Pendidikan karakter ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten agar dapat mewujudkan remaja yang sehat, stabil, dan bertanggung jawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *