Beberapa struktur ada dalam setiap masyarakat, yang merupakan pengaturan sistematis dari hubungan sosial. Insan sebagai anggota masyarakat pasti memiliki peran dan posisinya masing-masing dalam struktur tersebut. Perbedaan-perbedaan inilah yang kemudian menjadikan mereka dikelompokkan dalam golongan-golongan tertentu. Ada dua cara umum dalam pengelompokkan ini, yaitu pengelompokan secara vertikal dan horizontal.
Pembedaan vertikal adalah perbedaan yang membuat individu atau kelompok di masyarakat ditempatkan dalam level atau lapisan yang berbeda, biasanya berdasarkan status sosial, kekayaan, atau kekuasaan. Sistem kelas dalam masyarakat feudal, sistem kasta dalam masyarakat India, atau sistem stratifikasi sosial adalah contoh pemisahan vertikal ini. Bagaimanapun, kita tidak akan membahas lebih jauh tentang pembedaan vertikal dalam artikel ini.
Kita akan membahas tentang pembedaan anggota masyarakat ke dalam golongan secara horizontal, mendatar dan sejajar atau tidak memandang perbedaan lapisan. Pembedaan ini, sebagaimana disebut, sering dikenal dengan istilah “Egalitarianisme.”
Egalitarianisme berasal dari kata dalam bahasa Prancis yang berarti “sama.” Ini adalah konsep atau filosofi yang berpegang pada prinsip bahwa semua orang memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam masyarakat. Dalam konteks pemisahan berdasarkan golongan secara mendatar, ini berarti individu atau kelompok dikelompokkan bukan berdasarkan hirarki, tetapi berdasarkan keberagaman karakteristik seperti keterampilan, minat, atau kebiasaan.
Konsep egalitarian ini adalah fondasi bagi banyak demokrasi modern, yang berupaya untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua warganya tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Hal ini bukan berarti tidak ada perbedaan atau ketidaksetaraan dalam masyarakat tersebut sama sekali, tetapi upaya sedemikian rupa dilakukan untuk mengurangi pembatasan hak dan kesempatan.
Dalam masyarakat egaliter, keadilan sosial menjadi fokus utama. Pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan idealnya harus tersedia bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang mereka. Masyarakat ini juga menentang tindakan diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, ras, agama, atau orientasi seksual. Egalitarianisme bukan berarti menghapuskan perbedaan, tetapi bagaimana memperlakukan perbedaan itu secara adil dan sama.
Jadi, jawabannya apa? Ketika kita membicarakan pembedaan anggota masyarakat ke dalam golongan secara horizontal, mendatar dan sejajar atau tidak memandang perbedaan lapisan, kita sedang membicarakan tentang Egalitarianisme.