Begitu besarnya ketidakpuasan rakyat Maluku atas eksploitasi tanpa henti bangsa Belanda, perlawanan menjadi satu-satunya cara yang masuk akal. Mereka tidak lagi bersedia menanggung beban pahit penjajahan yang diterapkan oleh bangsa Eropa ini. Penderitaan yang dirasakan masyarakat Maluku bukan hanya berupa keserakahan Belanda dalam mengeksploitasi sumber daya alam bumi Seram dan Maluku lainnya, tetapi juga dalam bentuk tekanan ekonomi, politik, dan sosial. Untuk itu, timbul suatu keharusan bagi masyarakat Maluku untuk bangkit dan melakukan perlawanan.
Perlawanan terhadap Belanda memerlukan pemimpin yang berani dan berjuang untuk kepentingan rakyatnya. Kepimpinan ini tidak hanya berkutat pada aspek militer, namun juga harus mampu mengusung perjuangan dalam ranah diplomasi dan politik.
Pemimpinan Perlawanan
Perlawanan rakyat Maluku selama ini tidak terlepas dari tokoh-tokoh yang telah berani berdiri di baris depan untuk melawan kebijakan Belanda. Pemimpin-pemimpin sebagai simbol perlawanan ini memainkan peran penting dalam mengumpulkan kekuatan, membangun ketahanan, dan memotivasi rakyat Maluku untuk berjuang demi hasil yang adil dan merdeka dari cengkeraman Belanda.
Ketokohan ini adalah panglima perang dan pahlawan nasional Indonesia, Pattimura. Sebagai pemimpin, ia telah mengorganisir dan memimpin perlawanan terhadap kekuasaan Belanda di Maluku. Ia memobilisasi rakyat dan membangkitkan semangat perlawanan melawan kebijakan Belanda.
Pattimura dan rekan-rekannya menginspirasi generasi selanjutnya untuk terus berjuang melawan penjajahan. Pahlawan besar seperti John Ruhulessin dan Drs. Chris Soumokil, pemimpin RMS (Republik Maluku Selatan), juga berusaha untuk mengambil alih kembali kekuasaan dan keadilan bagi rakyat Maluku.
Perlunya Perlawanan
Tanpa perlawanan, eksploitasi dan penjajahan Belanda akan terus merajalela tanpa henti. Perlawanan bukan hanya untuk melindungi sumber daya alam, tetapi juga menghargai martabat dan hak-hak rakyat Maluku sebagai manusia dan sebagai bangsa independen. Kejahatan dan kekerasan yang dilakukan oleh Belanda harus dihadapi dengan cara menentang dan melawan.
Ini adalah perjuangan utama rakyat Maluku. Untuk mendapatkan kembali apa yang menjadi hak mereka sebagai manusia dan sebagai bangsa. Untuk mendapatkan kembali kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan asing. Dan untuk mendapatkan kembali kehidupan yang layak, damai, dan sejahtera.
Jadi, jawabannya apa?
Perlunya perlawanan rakyat Maluku terhadap kebijakan Belanda adalah respons yang sangat penting dan mendesak untuk mengakhiri penjajahan dan eksploitasi yang telah berlangsung terlalu lama. Mereka menuntut kembali hak-hak mereka dan mengakhiri fase penderitaan yang terus menerus. Rakyat Maluku harus bersatu, berjuang, dan memenangkan perjuangan ini. Sebab itu jawabannya.