Budaya adalah perwujudan dari bagaimana manusia memahami dan menginterpretasikan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pada setiap faktor sejarah dan geografis yang berbeda, kebudayaan cenderung berevolusi sesuai kondisi dan situasi. Salah satu contoh terbaik dari fenomena ini ditemukan dalam sejarah Indonesia, ketika, pada masa Kerajaan Mataram, lahirlah kebudayaan Kejawen sebagai perpaduan unik dari berbagai budaya.
Kerajaan Mataram, yang berjaya antara abad ke-8 hingga ke-10, adalah simbol kejayaan dan kemakmuran di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur saat itu. Kerajaan Mataram mengembangkan sistem pemerintahan yang kuat dan stabil, yang diiringi dengan perkembangan budaya, agama, dan filosofi yang khas. Bermula dari titik ini, lahirlah budaya Kejawen.
Budaya Kejawen: Sebuah Fusi Unik
Kebudayaan Kejawen adalah sintesis dari berbagai budaya yang mendahului dan hidup bersamaan dengan keberadaan Kerajaan Mataram. Ada pengaruh dari agama Hindu dan Budha yang masuk ke Jawa melalui perdagangan dan penyebaran agama. Selain itu, pengaruh dari animisme dan dinamisme masyarakat asli Jawa juga turut mencolok dalam pengejawantahan Kejawen.
Dalam Kejawen, kita dapat melihat secara jelas bagaimana berbagai elemen ini terintegrasi dan membentuk budaya yang unik dan berarakar kuat. Misalnya, begitu banyak ritual dan upacara keagamaan di Kerajaan Mataram yang mirip dengan upacara Hindu dan Budha, tetapi dengan penambahan elemen lokal yang memberi mereka ciri khas.
Selain itu, adat istiadat dan pandangan hidup masyarakat Jawa juga sangat dipengaruhi oleh Kejawen. Misalnya, dalam Kejawen, konsep ‘rukun’ sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Konsep ini mencakup sikap saling menghargai, kerjasama, dan ketersediaan untuk membantu sesama, yang sangat kental dalam masyarakat Jawa.
Implikasi dan Pengaruh Kebudayaan Kejawen pada Masa Kini
Meskipun Kerajaan Mataram telah berlalu, kebudayaan Kejawen masih berpengaruh hingga saat ini. Hal ini terlihat dalam cara masyarakat Jawa menjalani kehidupannya, baik dalam praktek ritual agama, cara berbicara, etika, dan juga dalam berbagai upacara adat.
Kebudayaan Kejawen tidak hanya memberikan warna unik bagi masyarakat Jawa, tapi juga menjadi bukti nyata dari dinamika budaya manusia. Kebudayaan ini adalah hasil dari interaksi manusia dengan manusia lainnya dan juga dengan lingkungan sekitarnya.
Pada saat yang sama, melalui budaya Kejawen, kita dapat merasakan penerimaan dan harmoni antara berbagai elemen yang berbeda. Kejawen menolak kecenderungan untuk memandang sesuatu dalam hitam dan putih, sebaliknya, mencoba untuk menemukan keseimbangan.
Jadi, jawabannya apa? Kejawen adalah bukti bahwa keragaman dan perpaduan dapat berjalan beriringan, hasil dari pertukaran budaya antara berbagai elemen, membentuk sebuah kebudayaan yang kaya dan berwarna. Kebudayaan ini masih hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa hingga saat ini, dan telah menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia.