Dalam dunia seni rupa, nilai estetis adalah komponen yang sangat krusial. Pemahaman mengenai nilai estetis ini seringkali diartikan sebagai penilaian yang didasarkan pada keindahan, keharmonisan, atau kesenangan yang bisa dirasakan oleh penikmat seni. Dalam konteks ini, penataan unsur rupa menjadi elemen yang sangat menentukan. Lalu apa sebenarnya nilai estetis suatu karya seni rupa berdasarkan penataan unsur-unsur rupanya disebut? Mari kita bahas lebih lanjut.
Seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Seni rupa dua dimensi adalah karya seni yang hanya memiliki panjang dan lebar saja, seperti lukisan atau foto. Sementara seni rupa tiga dimensi adalah seni yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, seperti patung atau instalasi seni. Dalam keduanya, unsur-unsur rupa memiliki peran penting dalam penataannya, terutama dalam membentuk nilai estetis.
Unsur-unsur rupa yang dimaksud disini meliputi garis, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan volume. Penggunaan dan penataan unsur-unsur ini dapat menciptakan karya seni yang memiliki keindahan serta harmoni. Sebuah garis bisa menciptakan bentuk, bentuk membangun volume, dan volume memenuhi ruang. Warna dan tekstur memberi nuansa dan perasaan tertentu pada karya tersebut. Ini semua membentuk apa yang disebut dengan komposisi dalam karya seni rupa.
Dengan demikian, nilai estetis suatu karya seni rupa berdasarkan penataan unsur-unsur rupanya disebut sebagai komposisi. Komposisi dalam seni rupa merujuk pada penataan dan pengaturan unsur-unsur rupa dalam suatu bidang atau ruang yang dihasilkan oleh imajinasi dan kreativitas seniman untuk menciptakan kesatuan aestetik. Sebuah komposisi yang baik akan menghasilkan karya seni yang menarik dan memiliki nilai estetis tinggi. Konseptualisasi, imajinasi, dan kreativitas seniman dalam merangkai unsur-unsur rupa inilah yang menjadi daya tarik sekaligus menyuguhkan nilai estetis bagi penikmat seni.
Maka, dalam menilai karya seni rupa, komposisi menjadi standar penilaian estetis yang penting. Penilaian ini tidak hanya berdasarkan aspek keindahan semata, melainkan juga bagaimana seniman tersebut mampu mengkomposisi dan merangkai unsur-unsur rupa dalam sebuah karya seni, sehingga mampu menciptakan kerja seni dengan nilai estetis tinggi.
Jadi, jawabannya apa? Nilai estetis suatu karya seni rupa berdasarkan penataan unsur-unsur rupanya disebut sebagai komposisi. Komposisi inilah yang menjadi penilaian utama dalam menentukan keindahan sekaligus nilai estetis suatu karya seni rupa.