Dalam hukum perusahaan dan korporat, salah satu aspek yang paling rumit adalah penentuan dan penilaian atas kesalahan korporasi. Hal ini terutama sulit karena korporasi bukanlah entitas fisik yang dapat bertindak sendirinya, melainkan suatu entitas yang diorganisir dan dipimpin oleh orang-orang. Namun, tindakan dan keputusan yang dibuat oleh orang-orang ini sering kali dapat menindas atau merugikan pihak lain, baik itu karyawan, konsumen, atau publik umum.
Hakim harus menggunakan serangkaian parameter atau kriteria untuk menilai apakah korporasi telah melakukan kesalahan dan bagaimana harus memberikan hukuman atau sanksi. Berikut ini beberapa parameter atau kriteria yang mungkin digunakan:
1. Nilai Tata Kelola Perusahaan
Nilai tata kelola perusahaan adalah salah satu faktor penting dalam menilai kesalahan korporasi. Tata kelola yang buruk dapat mencerminkan budaya korporasi yang meremehkan hukum dan etika, yang dapat berkontribusi pada perilaku korporasi yang bermasalah.
2. Keterlibatan Manajemen Senior
Tingkat keterlibatan manajemen senior dalam perilaku bermasalah juga dapat menjadi indikator penting dalam menentukan kesalahan korporasi. Jika manajemen senior terlibat atau mengetahui adanya pelanggaran hukum, hal ini dapat menjadi bukti bahwa pelanggaran tersebut merupakan bagian dari budaya atau praktek korporasi.
3. Penggunaan Keuntungan dari Pelanggaran Hukum
Jika korporasi mengetahui bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari pelanggaran hukum dan memilih untuk terus melanjutkannya, hal tersebut dapat menjadi bukti kesalahan.
4. Respons Korporasi terhadap Pelanggaran
Respons korporasi terhadap pengetahuan dan pelanggaran terhadap hukum juga sangat penting. The court will consider whether a corporation took prompt and effective action to stop the violation, inform the authorities, and implement corrective measures.
5. Riwayat Pelanggaran
Riwayat pelanggaran sebelumnya dapat digunakan sebagai indikator dari kesalahan korporasi. Korporasi yang berulang kali melanggar aturan mungkin lebih mungkin untuk dianggap bersalah daripada korporasi yang membuat kesalahan pertama kali.
Parameter-parameter ini berguna sebagai alat bantu dalam menentukan apakah suatu korporasi harus dianggap bersalah atau tidak. Namun, setiap kasus adalah unik dan membutuhkan pertimbangan yang mendalam.
Jadi, jawabannya apa? Parameter-parameter yang dapat digunakan oleh hakim dalam menilai kesalahan korporasi meliputi, tetapi tidak terbatas pada, nilai tata kelola perusahaan, tingkat keterlibatan manajemen senior, penggunaan keuntungan dari pelanggaran hukum, respons korporasi terhadap pelanggaran, dan riwayat pelanggaran sebelumnya.