Dalam kehidupan manusia, terdapat banyak aspek yang berperan dalam menentukan kebahagiaan dan keberhasilan seseorang. Salah satunya adalah konsep fitrah dalam konteks agama, moral, dan spiritual. Fitrah dapat diartikan sebagai kondisi alamiah dan ciri khas asli yang dimiliki oleh setiap manusia serta bagaimana mereka menanggapi dan bereaksi terhadap situasi sehari-hari. Menurut pengertian ini, jika ‘fitrah’ seseorang senang, maka bisa dikatakan bahwa nilai atau kualitas dirinya tinggi.
Dalam konteks ini, nilai atau kualitas diri individu bukan hanya ditentukan oleh kesuksesan material atau fisik saja, melainkan juga pada keseimbangan emosional, kualitas hubungan interpersonal, dan kebahagiaan atau kepuasan hidup. Oleh karena itu, ‘fitrah yang senang’ dapat diartikan sebagai kondisi ketika seseorang merasa puas dan bahagia dengan hidupnya, memiliki hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain, serta merasa berarti dan berharga dalam hidupnya.
Dari sisi orang tua, salah satu indikator keberhasilan dalam membesarkan anak adalah ketika mereka melihat anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bahagia, mandiri, dan berbudi pekerti baik. Dalam hal ini, ‘nilai fitrah tinggi’ bisa diartikan sebagai kondisi ketika anak memiliki semua nilai, karakteristik, dan sifat positif yang diharapkan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, jika ‘nilai fitrah’ anak tinggi, maka bisa dipastikan ayah dan ibunya akan merasa senang dan puas.
Berdasarkan premis di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kebahagiaan dan kepuasan orang tua sangat dipengaruhi oleh kebahagiaan dan kualitas hidup anak mereka. Ketika anak bahagia karena mereka merasa puas dan berharga dalam hidupnya (fitrah senang), maka nilai dan kualitas dirinya akan menjadi tinggi. Sebaliknya, ketika anak memiliki nilai yang tinggi, para orang tua juga akan merasa bahagia dan puas.
Kesimpulan ini dapat memberikan petunjuk penting bagi para orang tua dalam membesarkan anak. Mereka harus mendukung dan merangsang perkembangan positif anak, termasuk fitrah senang dan nilai fitrah tinggi, yang pada akhirnya akan berdampak pada kebahagiaan dan kepuasan mereka sebagai orang tua.
Jadi, jawabannya apa? Kesimpulan yang dapat diambil dari premis di atas adalah bahwa kebahagiaan dan kepuasan orang tua dalam membesarkan anak sangat dipengaruhi oleh tingkat kebahagiaan dan kualitas hidup anak itu sendiri. Jika fitrah anak senang dan nilainya tinggi, maka orang tua juga akan merasa senang dan puas.
