Di dalam dunia ilmiah dan teknologi, kesalahan instrumen adalah hal yang harus kita hindari untuk mendapatkan suatu data atau informasi yang akurat. Salah satu penyebab dari kesalahan tersebut adalah gerak Brown atau dikenal juga dengan Brownian Motion. Dalam konteks ini, kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak Brown digolongkan dalam kesalahan acak (random errors).
Gerak Brown adalah gerakan acak yang dilakukan oleh partikel partikel kecil yang tersuspensi di dalam cairan atau gas. Gerakan ini pertama kali diamati oleh botanis Robert Brown pada tahun 1827 saat ia sedang mengamati gerakan butiran polen yang tersuspensi di dalam air. Gerakan ini terjadi karena butiran-butiran ini kontinu menerima benturan dari molekul-molekul cairan atau gas yang mengelilinginya.
Kesalahan yang diakibatkan oleh gerak Brown ini sangat sulit untuk dihilangkan karena sifatnya yang acak. Teknologi pengukuran modern pun seringkali masih dihadapkan dengan masalah ini. Dalam kondisi tertentu, efek gerak Brown dapat diminimalkan dengan metode teknologi tertentu, namun tidak bisa total dihilangkan.
Gerak Brown memiliki dampak yang signifikan pada instrumen pengukuran yang sangat presisi dan peka, terutama yang berkaitan dengan dunia nanoteknologi. Pada tingkat ini, gerakan partikel Lintai sangat memengaruhi hasil pengukuran. Misalnya, mikroskop tunel skan (Scanning Tunneling Microscope, STM) yang digunakan dalam nanoteknologi untuk melihat atom dan molekul sering terpengaruh oleh gerakan Brown.
Gerak brown ini mengacu pada kesalahan acak atau juga dikenal dengan random errors. Kesalahan acak ini dapat diartikan sebagai kesalahan pengukuran yang arah dan besarnya tidak dapat ditentukan dan berubah-ubah tiap pengukuran.
Menyadari besarnya pengaruh gerak Brown dalam dunia pengukuran, para peneliti terus berusaha mencari metode untuk meminimalkan dampak dari gerak Brown ini. Meskipun sangat sulit, usaha ini tidak sia-sia karena mampu meningkatkan akurasi dari pengukuran itu sendiri.
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat, dibutuhkan pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam mengenai konsep pengukuran serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya, termasuk gerak Brown. Dengan begini, diharapkan mampu mengurangi kesalahan pengukuran sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan dapat dipercaya.
Jadi, jawabannya apa? Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh Gerak Brown digolongkan sebagai kesalahan acak atau random errors. Mengatasi kesalahan semacam ini membutuhkan metode dan teknologi tertentu untuk bisa meminimalkannya.