Di era globalisasi, nilai-nilai luhur dan budaya-budaya asli suatu bangsa terkadang tergerus oleh hal-hal yang bersifat global. Salah satu dari dampak negatif yang timbul karena globalisasi adalah lunturnya nilai dan semangat kekeluargaan serta musyawarah mufakat di lembaga perwakilan rakyat. Hal ini merupakah pengejawantahan dari konsekuensi pergeseran nilai dan norma dalam masyarakat akibat globalisasi.
Lunturnya Nilai dan Semangat Kekeluargaan
Nilai dan semangat kekeluargaan yang seharusnya menjadi ciri khas dalam berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk dalam lembaga perwakilan rakyat, kini mulai luntur. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung sangat cepat dan dinamis, sehingga mengakibatkan menjauhnya hubungan antar individu dalam masyarakat.
Dalam konteks lembaga perwakilan rakyat, biasa ditemukan bahwa para anggota tidak lagi saling menghargai dan menganut asas musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Salah satu indikasi dari hal ini adalah meningkatnya konflik dan persaingan yang tidak sehat dalam lembaga tersebut, yang jauh dari nilai-nilai kekeluargaan.
Merosotnya Musyawarah Mufakat
Musyawarah Mufakat merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dalam suatu lembaga atau organisasi, terutama dalam budaya Indonesia. Dalam konteks lembaga perwakilan rakyat, musyawarah mufakat seharusnya menjadi landasan dalam mengambil keputusan.
Akan tetapi, dalam realitanya, semakin jarang ditemukan lembaga perwakilan rakyat yang menggunakan metode musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini menjadi indikasi bahwa semangat kekeluargaan dan musyawarah mufakat mulai terkikis oleh globalisasi.
Implikasi dan Potensi Solusi
Implikasi dari lunturnya nilai-nilai tersebut tentunya sangat merugikan masyarakat. Karena lembaga perwakilan rakyat seharusnya mewakili aspirasi dari masyarakat, bukan justru menjadi batu sandungan.
Potensi solusi yang bisa diterapkan adalah dengan kembali mengedepankan dan menanamkan nilai-nilai luhur dan budaya asli bangsa Indonesia. Tidak hanya pada lingkungan masyarakat secara umum, tetapi juga pada lembaga-lembaga representatif seperti lembaga perwakilan rakyat. Dengan cara ini, diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari globalisasi sekaligus mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya terletak pada penerapan dan pemahaman yang benar atas nilai-nilai luhur dan budaya bangsa, serta komitmen untuk menerapkan cara-cara demokratis seperti musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu, pentingnya penguatan edukasi akan nilai-nilai ini menjadi pertimbangan penting untuk menangkal dampak negatif dari globalisasi.