Ideologi merupakan serangkaian gagasan dan keyakinan yang menyusun kerangka pandangan dan tujuan politik, ekonomi, atau kemasyarakatan. Beberapa ideologi menuntut adanya ketaatan mutlak dari masyarakatnya terhadap ideologi tersebut dan pemimpinnya. Ini merupakan ciri utama dari ideologi otoritarian dan totaliter, meskipun tidak semua ideologi memiliki ciri ini.
Penyusunan dan penegakan ideologi adalah suatu upaya penting dan sering kali kompleks. Tujuannya adalah menjaga kedaulatan dan kelestarian konsep atau gagasan yang dianut oleh suatu entitas, seperti negara atau organisasi. Dengan penegakan ini, setiap anggota atau warga negara diharapkan untuk patuh dan tunduk terhadap ideologi tersebut. Inilah sebabnya mengapa ideologi yang mengharuskan ketaatan absolut sering dikaitkan dengan rezim yang keras dan otoriter.
Otoritarianisme dan totaliterisme adalah dua bentuk pemerintahan yang mempengaruhi pemikiran dan perilaku masyarakatnya melalui peraturan yang sangat ketat dan ketaatan yang ditekankan kepada pemimpin dan ideologi negara. Pemimpin dalam konteks ini biasanya memiliki kekuatan dan kontrol yang besar atas hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Di sini, masyarakat tidak hanya diharuskan untuk menerima dan hidup sesuai dengan ideologi negara, tetapi juga harus menunjukkan ketaatan absolut kepada pemimpinnya.
Namun, strategi ini dapat memicu reaksi adversatif dari masyarakat. Karena itulah, subjek yang tidak mentaati secara sukarela, seringkali dipaksa untuk menyesuaikan diri melalui berbagai tindakan, mulai dari indoktrinasi dan propaganda sampai intimidasi dan kekerasan.
Meski demikian, sejumlah masyarakat mungkin memandang bahwa ketaatan dan penerapan ideologi secara ketat adalah sesuatu yang penting, terutama di tengah kondisi-kondisi tertentu seperti perang, krisis ekonomi, atau ketika terdapat ancaman terhadap identitas nasional.
Sebagai kesimpulan, ideologi yang memaksa ketaatan dan ketaatan terhadap aturan dan pemimpinnya sebagai cara untuk memelihara order dan stabilitas, sementara beberapa masyarakat melihatnya sebagai upaya proteksi dari pengaruh asing atau perpecahan internal. Bagaimanapun, pendekatan ini memiliki konsekuensi baik dan buruk, yang berpengaruh terhadap tingkat kebebasan, sikap masyarakat, dan stabilitas jangka panjang negara atau organisasi tersebut.
Jadi, jawabannya apa? Well, jawabannya tergantung pada interpretasi dan penilaian masing-masing individu mengenai sejauh mana ideologi harus memengaruhi kehidupan dan tindakan mereka. Sejauh mana ketaatan memberikan manfaat, dan kapan ia berubah menjadi penindasan. Dan tentu saja, nilai-nilai apa yang paling penting bagi kita sebagai individu dan masyarakat.