Buku

Sebutkan Dasar pada Penentuan Jumlah Cabang Iman yang Mencapai 77 Cabang

63
×

Sebutkan Dasar pada Penentuan Jumlah Cabang Iman yang Mencapai 77 Cabang

Sebarkan artikel ini
Sebutkan Dasar pada Penentuan Jumlah Cabang Iman yang Mencapai 77 Cabang

Iman adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan, dan amalan dengan anggota badan. Dalam tradisi Islam, iman umumnya diartikan sebagai keyakinan pada enam pilar iman, yakni Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir. Namun demikian, dalam beberapa hadis dan penjelasan para ulama, iman terbagi menjadi beberapa cabang atau aspek yang berjumlah 60 hingga 77 cabang, tergantung kepada metode penghitungan para ulama tersebut.

Penentuan Jumlah Cabang Iman

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW menggambarkan iman memiliki 60-an atau 70-an cabang. Penjelasan ini dituangkan dalam hadis:

“Iman itu ada enam puluh dan beberapa bagian cabang, dan malu itu adalah sebagian dari iman.” (HR. Bukhari)

Namun penentuan yang lebih spesifik seringkali dikaitkan dengan pemahaman dan interpretasi para ulama dalam merujuk kepada berbagai sumber teks, termasuk Al-Quran dan Hadis. Salah satu yang paling populer berasal dari Imam Al-Baihaqi yang membagi cabang-cabang iman menjadi 77 cabang, yang melibatkan ragam ajaran dan perilaku, baik yang bersifat inner (dalam diri) maupun outer (luar diri).

Cabang-cabang Iman

Dalam kerangka 77 cabang iman menurut Imam Al-Baihaqi, setiap cabang berperan dalam memandu perilaku dan pandangan seorang Muslim terhadap dunia. Misalnya, cabang pertama dan utama adalah “percaya adanya Allah”, sedangkan cabang terakhir melibatkan hal-hal kecil seperti “menghindari gangguan di jalan”. Setiap cabang berbicara tentang aspek tertentu dari agama dan melibatkan berbagai ajaran Islam yang khusus dan umum.

Kesimpulan

Memahami bahwa iman seperti pohon dengan banyak cabang membantu umat Islam untuk melihat agama mereka sebagai sistem yang holistik dan komprehensif, bukan sekadar serangkaian kepercayaan dan amalan yang tidak berhubungan. Artinya, masing-masing cabang kembali kepada pokok dan akar yang sama, yakni kesatuan iman. Maka dari itu, terdapat aspek-aspek yang mempengaruhi cara pandang dan perilaku umat Muslim terhadap keyakinan dan amalan mereka.

Setiap cabang mempengaruhi yang lain dan mendukung struktur iman secara keseluruhan. Iman, dalam konsep ini, bukan hanya hal yang statis, tetapi selalu tumbuh, bergerak, dan berevolusi sejalan dengan pertumbuhan dan pengalaman spiritual masing-masing individu.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah bahwa penentuan jumlah cabang iman yang mencapai 77 cabang didasarkan pada penafsiran dan pemahaman hadis Nabi oleh para ulama, serta referensi dari sumber-sumber teks Islami lainnya. Sehingga terciptalah kerangka berpikir umat Islam yang komprehensif dan holistik mengenai iman dan amalan-amalan yang berkaitan dengannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *