Paket

Bagaimana Islam Memberikan Aturan dalam Membelanjakan Harta yang Dimiliki

30
×

Bagaimana Islam Memberikan Aturan dalam Membelanjakan Harta yang Dimiliki

Sebarkan artikel ini
Bagaimana Islam Memberikan Aturan dalam Membelanjakan Harta yang Dimiliki

Islam merupakan agama yang begitu lengkap dan sempurna dalam memberikan tuntunan hidup termasuk dalam hal mengatur kekayaan dan keuangan. Dalam agama Islam, ada beberapa prinsip dan aturan yang menjadi pedoman umat Muslim dalam menggunakan, mengelola, dan membelanjakan harta yang dimiliki. Untuk memahami bagaimana Islam memberikan aturan dalam membelanjakan harta yang dimiliki, simak penjelasan berikut.

1. Memakai harta itu untuk kepentingan diri dan keluarga

Islam mengajarkan bahwa umatnya harus memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya. Membelanjakan harta yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan pangan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan adalah hak seorang Muslim.

Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah, engkau punya kewajiban untuk memenuhi hak dirimu sendiri dan keluargamu.” (HR. Tirmidzi)

2. Membayar zakat dan sedekah

Islam mengajarkan untuk menyisihkan sebagian harta yang dimiliki sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian kepada sesama. Zakat merupakan kewajiban umat Muslim yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya. Sedangkan sedekah adalah bentuk bantuan yang diberikan secara sukarela kepada orang yang membutuhkan.

3. Menyambung silaturahmi

Membelanjakan harta yang dimiliki tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga, melainkan juga untuk menyambung silaturahmi dengan sanak saudara, teman, dan tetangga. Rasulullah SAW mengajarkan agar umatnya senantiasa menjaga tali persaudaraan di antara mereka.

4. Menjauhkan diri dari pemborosan

Islam sangat melarang pemborosan. Membelanjakan harta yang dimiliki tidak boleh dilakukan secara berlebihan dan tidak bijak, melainkan harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan seseorang.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan, dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 26-27)

5. Tidak mengikuti hawa nafsu

Seorang Muslim harus memahami bahwa membelanjakan harta yang dimiliki harus dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kebijaksanaan. Dalam memutuskan pengeluaran, jangan biarkan hawa nafsu dan keinginan yang berlebihan menguasai diri.

Islam memberikan aturan yang begitu jelas dan logis dalam membelanjakan harta yang dimiliki bagi kepentingan hidup dunia dan akhirat. Dalam mengatur keuangan, seorang Muslim harus menjalani prinsip-prinsip tersebut agar hidupnya menjadi lebih sejahtera, adil, dan bahagia.

Jadi, jawabannya apa? Islam telah memberikan aturan yang lengkap dan sempurna dalam membelanjakan harta yang dimiliki, termasuk menjaga keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat, membantu sesama, dan menghindari pemborosan. Dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam Islam, umat Muslim dapat memperoleh keberkahan dan kebahagiaan dalam mengelola harta yang dimiliki.