Kedisiplinan adalah elemen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam lingkungan pendidikan, disiplin berfungsi untuk membentuk perilaku dan sikap yang positif pada murid. Walaupun begitu, bagaimana cara mentransfer nilai-nilai disiplin ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik. Beberapa pendidik percaya bahwa perilaku memaksa merupakan cara paling efektif untuk mendisiplinkan murid. Namun, metode tersebut ternyata tidak efektif dalam mengajarkan disiplin pada murid.
Menimbulkan Perlawanan
Perilaku memaksa sering kali dinilai oleh anak sebagai bentuk penindasan. Mereka merasa bahwa pendidik mencoba mengontrol mereka secara total tanpa memberikan ruang berpikir atau merasakan sendiri perilaku yang diharapkan. Ini tentu saja memicu perlawanan dari murid, dan seringkali akan justru membentuk sikap negatif terhadap nilai-nilai disiplin tersebut.
Membentuk Ketergantungan
Perilaku memaksa hanya memberikan perintah apa yang harus dan tidak harus dilakukan oleh murid tanpa memberikan penjelasan atau pemahaman tentang mengapa mereka harus melakukan atau tidak melakukan suatu hal. Ini dapat menimbulkan ketergantungan pada perintah, dimana murid hanya akan belajar disiplin jika ada orang yang memerintahkannya. Inilah sebabnya perilaku memaksa menjadi tidak efektif.
Merusak Hubungan Guru dan Murid
Pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang baik antara guru dan murid. Perilaku memaksa dapat merusak hubungan tersebut karena dapat menimbulkan rasa takut dan antagonisme pada murid terhadap guru mereka.
Metode terbaik untuk melatih disiplin pada murid bukanlah dengan perilaku memaksa. Pendidik perlu menggunakan pendekatan yang lebih empatik dan inklusif. Perlunya diskusi, penjelasan, dan motivasi positif yang akan membantu murid memahami nilai-nilai disiplin dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri.
Setuju bahwa menjaga disiplin di ruang kelas sangat penting, tetapi seyogianya dilakukan dengan cara yang dapat diterima oleh murid. Jangan sampai niat baik melatih kedisiplinan malah berubah menjadi penghambatan dalam proses belajar mengajar.
Jadi, jawabannya apa? Bukannya menerapkan perilaku memaksa, pendidik perlu mengadopsi cara yang mendidik, penuh kasih sayang dan empati dalam pendekatan mendisiplinkan murid.