Kekerasan seksual merupakan tindakan yang tidak hanya menyakiti mental korban, namun juga menyebabkan dampak fisik yang signifikan. Dampak yang dialami bisa berbeda-beda, tergantung pada situasi dan kondisi korban saat kekerasan terjadi. Berikut ini adalah beberapa dampak fisik yang sering kali diderita korban akibat kekerasan seksual antara lain:
- Luka-luka dan memar: Korban kekerasan seksual sering mengalami memar, goresan, atau luka terbuka akibat paksaan dan perlawanan saat kekerasan terjadi. Luka ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, seperti lengan, dada, atau paha. Dalam kasus yang lebih parah, korban juga bisa mengalami patah tulang.
- Infeksi: Kekerasan seksual meningkatkan risiko terjadinya infeksi seksualmente menular, seperti gonore, klamidia, dan HIV. Oleh karena itu, sangat penting bagi korban untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat segera setelah kekerasan terjadi.
- Kehamilan: Dampak kekerasan seksual yang paling sering menjadi kekhawatiran bagi perempuan adalah kehamilan tak diinginkan. Untuk mengurangi risiko ini, korban dianjurkan untuk segera mengambil tindakan kontrasepsi darurat sesegera mungkin setelah peristiwa tersebut.
- Trauma alat reproduksi: Pada kasus yang parah, kekerasan seksual dapat menyebabkan luka dan kerusakan pada alat reproduksi korban, termasuk organ genital eksternal dan internal. Hal ini bisa mempengaruhi kesuburan, nyeri saat berhubungan seks, dan masalah kesehatan reproduksi jangka panjang lainnya.
- Gangguan tidur: Banyak korban kekerasan seksual mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia atau terbangun tengah malam karena mimpi buruk tentang insiden yang dialami. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
- Sakit kepala dan migrain: Stress pasca kekerasan seksual, terkadang membuat korban mengalami sakit kepala yang parah atau migrain.
- Gangguan makan: Korban kekerasan seksual mungkin merasa kehilangan nafsu makan atau mengalami perubahan pola makan yang signifikan. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan berat badan yang drastis atau masalah kesehatan lainnya.
Dampak fisik dari kekerasan seksual mempengaruhi tubuh, kesehatan, dan kesejahteraan korban dan seringkali, penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi fisik korban. Penting bagi keluarga, teman, dan masyarakat untuk mendukung korban melalui perawatan medis dan dukungan emosional untuk membantu mereka melalui masa pemulihan ini.
Jadi, jawabannya apa? Dampak fisik yang diderita korban akibat kekerasan seksual antara lain adalah luka, infeksi, kehamilan tidak diinginkan, trauma pada alat reproduksi, gangguan tidur, sakit kepala, dan gangguan makan. Membantu korban mendapatkan perawatan serta pemulihan yang tepat merupakan langkah penting untuk mengatasi dampak fisik ini.