Kita sering mendengar atau membaca opini orang lain, baik melalui media sosial, dalam percakapan sehari-hari, atau melalui media massa. Tanggapan ini bisa berkisar dari topik politik sampai aroma kopi baru di kedai kopi lokal. Tetapi pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya, “Mengapa seseorang memiliki opini seperti ini?” atau “Apa dasar dari opini ini?”
Faktor Penyebab Opini
Pada umumnya, seseorang mengungkapkan opini terhadap suatu hal didasari oleh adanya proses pemikiran dan penilaian berdasarkan sejumlah faktor yang beragam. Faktor-faktor ini dapat mencakup pengalaman pribadi, pengetahuan, keyakinan, dan nilai-nilai yang mereka pegang.
Pengalaman pribadi sangat berperan dalam membentuk opini seseorang. Misalnya, jika seseorang pernah memiliki pengalaman buruk dengan jenis makanan tertentu, mereka mungkin akan memiliki opini negatif terhadap makanan tersebut.
Pengetahuan juga merupakan komponen penting lainnya. Informasi yang diperoleh seseorang dapat mempengaruhi cara pandang dan opini mereka. Misalnya, seseorang yang mengetahui fakta dan riset tentang perubahan iklim akan cenderung memiliki opini berbeda dibandingkan dengan mereka yang tidak mengetahui informasi tersebut.
Nilai dan keyakinan juga mempengaruhi opini seseorang. Nilai ini bisa berupa keyakinan agama, prinsip moral, atau standar etika sosial. Sebagai contoh, seseorang dengan keyakinan vegan akan memiliki opini yang kuat terhadap praktik konsumsi daging.
Proses Pembentukan Opini
Proses pembentukan opini biasanya dimulai ketika seseorang mendapatkan informasi tentang suatu topik. Informasi ini kemudian diinternalisasi dan dianalisis berdasarkan kerangka acuan yang sudah mereka miliki, termasuk pengalaman pribadi, pengetahuan, dan nilai-nilai.
Setelah proses analisis ini, seseorang kemudian akan membentuk opini terhadap topik tersebut. Opini ini kemudian akan diungkapkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, tergantung pada konteks dan situasi.
Opini dan Komunikasi
Opini sangat penting dalam komunikasi. Dengan merangkum opini, seseorang dapat berbagi pandangan mereka, membuka diskusi dan pertukaran ide, serta berpartisipasi dalam berbagai proses sosial dan politik.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa opini harus didasari oleh informasi yang akurat dan analisis yang logis. Dalam era “post-truth” dan “fake news”, penting bagi setiap orang untuk menjadikan pengetahuan dan keterampilan kritis sebagai fondasi opini mereka.
Jadi, jawabannya apa? Pada umumnya, seseorang mengungkapkan opini terhadap suatu hal didasari adanya proses pemikiran yang melibatkan pengalaman pribadi, pengetahuan, dan nilai-nilai mereka. Opini adalah bagian penting dari komunikasi dan partisipasi dalam masyarakat, tetapi harus selalu didasari oleh analisis kritis dan informasi yang valid. Ketika ini terjadi, opini dapat menjadi alat yang ampuh untuk perubahan dan inovasi.
