Kromosom adalah struktur yang mengandung DNA dan berperan penting dalam pewarisan sifat genetik dari induk ke keturunan. Salah satu karakteristik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kromosom adalah bentuknya. Bentuk kromosom dijadikan alat penting untuk menentukan kesamaan dan perbedaan individu satu dengan lainnya baik dalam satu spesies maupun antarspesies.
Bentuk Kromosom
Menurut struktur fisiknya, kromosom dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk. Dari semua bentuk tersebut, ada satu bentuk yang paling umum terdapat dalam hampir semua sel eukariotik, dikenal sebagai ”metasentrik”.
Kromosom metasentrik adalah bentuk kromosom yang paling sering ditemui, dan memiliki dua lengan simetris. Lengan ini disebut lengan pendek (p) dan lengan panjang (q), yang dipisahkan oleh suatu area khusus yang disebut ”sentromer”. Lengan pendek dan panjang tersebut memiliki panjang yang serupa sehingga tampak simetris.
Karakteristik Kromosom Metasentrik
Kromosom metasentrik memiliki karakteristik khusus, di antaranya:
- Bentuknya simetris dengan dua lengan yang hampir sama panjangnya.
- Posisi sentromer berada di tengah-tengah (pusat) kromosom.
- Mempunyai dua lengan (lengan pendek dan lengan panjang) yang sama panjangnya.
Dalam kariotipe manusia, misalnya, beberapa kromosom metasentrik dapat ditemui, antara lain kromosom 1, 3, 16, 19 dan banyak lagi lainnya. Penting untuk diketahui bahwa tiap spesies memiliki kariotipe, atau set kromosom yang unik, dan jumlah serta bentuk kromosom metasentrik ini mungkin berbeda-beda sesuai dengan spesies tersebut.
Jadi, jawabannya apa? Bentuk kromosom yang dilengkapi dengan dua lengan simetris disebut kromosom metasentrik. Konsep ini bukan hanya penting dalam studi tentang biologi molekuler dan genetika, tetapi juga dalam praktik-praktik klinis seperti diagnosis genetik, di mana analisis bentuk dan struktur kromosom dapat membantu dalam identifikasi dan pengobatan beberapa kondisi genetik dan penyakit.