Logam alkali adalah grup unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada blok s, golongan 1A (menurut IUPAC) atau golongan IA (menurut CAS). Logam alkali ini termasuk unsur berikut: Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Francium (Fr). Mereka disebut logam alkali karena reaksi mereka dengan air, yang menghasilkan basa (alkali), serta posisi mereka dalam tabel periodik.
Elektronegativitas adalah kemampuan suatu atom dalam suatu molekul untuk menarik elektron. Skala Pauling digunakan untuk mengukur elektronegativitas. Dalam skala ini, fluor memiliki nilai tertinggi, yaitu 4.0. Nilai elektronegativitas atom lain diukur relatif terhadap fluor. Logam alkali secara umum memiliki elektronegativitas yang rendah, dalam kisaran 0.7 sampai 1.0 pada skala Pauling.
Akan tetapi, di antara unsur-unsur logam alkali, tentu ada satu yang memiliki nilai keelektronegatifan yang lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Litium (Li) adalah unsur logam alkali yang memiliki nilai keelektronegatifan tertinggi yaitu 1.0 dalam skala Pauling. Faktor yang mempengaruhi ini adalah ukuran atom. Litium memiliki ukuran atom yang paling kecil di antara logam alkali lainnya. Ukuran atom yang kecil berarti bahwa inti atom lebih dekat dengan elektron dan oleh karena itu, menarik mereka lebih kuat dibanding atom dengan ukuran yang lebih besar.
Perlu juga diingat bahwa semua logam alkali adalah donor elektron yang baik. Mereka dengan mudah melepaskan elektron terluar mereka untuk membentuk ion positif. Meskipun litium memiliki elektronegativitas yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, itu tetap merupakan donor elektron yang sangat baik.
Jadi, jawabannya apa?
Unsur logam alkali yang mempunyai keelektronegatifan paling besar adalah Litium (Li).