Budaya

Dalam Kondisi Apa Manajer Mengambil Keputusan dengan Model Administratif?

28
×

Dalam Kondisi Apa Manajer Mengambil Keputusan dengan Model Administratif?

Sebarkan artikel ini
Dalam Kondisi Apa Manajer Mengambil Keputusan dengan Model Administratif?

Manajer memiliki peranan penting dalam mengambil keputusan bagi kelancaran organisasi atau perusahaan. Salah satu model yang sering digunakan dalam pengambilan keputusan adalah model administratif. Model administratif menggabungkan aspek rasionalitas terbatas, intuisi, dan pengalaman dalam mengambil keputusan. Dalam artikel ini, kita akan membahas kondisi apa saja yang mendorong manajer untuk mengambil keputusan menggunakan model administratif.

1. Ketidakpastian dan kompleksitas informasi

Ketika informasi yang diperoleh manajer tidak pasti atau kompleks, model administratif menjadi pilihan yang tepat. Dalam situasi seperti ini, manajer akan menyadari bahwa rasionalitas terbatas sehingga mengandalkan intuisi dan pengalaman dalam mengambil keputusan. Model administratif memungkinkan manajer untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan efisien meskipun informasi yang ada tidak lengkap dan sempurna.

2. Keterbatasan waktu

Dalam kondisi di mana manajer dihadapkan pada batasan waktu atau tantangan yang mendesak, model administratif menjadi solusi yang efisien. Manajer tidak memiliki waktu yang cukup untuk menganalisis setiap informasi secara mendalam, sehingga mengandalkan intuisi dan pengalaman dalam mengambil keputusan.

3. Manajemen sumber daya yang terbatas

Situasi di mana sumber daya, termasuk tenaga kerja, anggaran, dan waktu, terbatas, akan mendorong manajer untuk menggunakan model administratif. Ini membantu manajer mengalokasikan sumber daya secara efisien dengan berfokus pada tujuan utama organisasi.

4. Adanya ambiguitas dan konflik kepentingan

Adanya ambiguitas atau konflik kepentingan dalam organisasi membuat manajer harus sensitif terhadap situasi yang ada. Dalam kondisi ini, manajer akan lebih mengandalkan model administratif yang mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan dan mengintegrasikan kepentingan beragam pihak yang terlibat.

5. Mempertimbangkan aspek emosional dan sosial

Model administratif mempertimbangkan aspek emosional dan sosial yang sering kali diabaikan dalam model keputusan yang sepenuhnya rasional. Dalam organisasi, manajer harus memperhitungkan perasaan, sikap, dan dinamika kelompok yang mungkin mempengaruhi keputusan.

Jadi, jawabannya apa? Manajer akan cenderung mengambil keputusan dengan model administratif dalam kondisi ketidakpastian dan kompleksitas informasi, keterbatasan waktu, manajemen sumber daya yang terbatas, adanya ambiguitas dan konflik kepentingan, serta mempertimbangkan aspek emosional dan sosial dalam proses pengambilan keputusan. Model ini memberikan fleksibilitas bagi manajer untuk menyesuaikan metode pengambilan keputusan sesuai dengan konteks dan situasi yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *