Masyarakat memiliki berbagai macam sistem kekerabatan yang masing-masingnya memiliki aturan dan peraturan tersendiri untuk menentukan kedudukan dan hak anak luar kawin. Sistem ini meliputi patrilineal, matrilineal, dan parental.
Sistem Kekerabatan Patrilineal
Sistem kekerabatan patrilineal merupakan sistem turun temurun di mana hubungan kekerabatan dan pewarisan hanya berjalan melalui garis keturunan laki-laki. Dalam masyarakat dengan sistem ini, kedudukan anak luar kawin seringkali kurang menguntungkan. Mereka biasanya tidak diakui sebagai anggota penuh dari keluarga ayah dan memiliki hak pewarisan yang lebih sedikit atau tidak ada sama sekali.
Beberapa masyarakat juga memiliki aturan yang ketat terkait legitimasi anak luar kawin, dimana seringkali anak ini tidak mendapat pengakuan dari pihak keluarga ayah. Akibatnya, kedudukan mereka dalam masyarakat menjadi lebih rendah, mengalami diskriminasi dan juga menerima hak waris yang lebih sedikit atau tidak ada sama sekali.
Sistem Kekerabatan Matrilineal
Sementara itu, dalam sistem kekerabatan matrilineal, hubungan kekerabatan dan pewarisan diatur melalui garis keturunan perempuan. Dalam sistem ini, kedudukan anak luar kawin mungkin sedikit lebih baik daripada pada sistem patrilineal, namun ini sangat tergantung pada norma dan aturan yang ada di masyarakat tersebut.
Pada beberapa masyarakat matrilineal, anak luar kawin justru mendapatkan pengakuan dan kedudukan yang sama seperti anak yang lahir dalam pernikahan sah. Namun, pada masyarakat lain, mereka mungkin hanya dianggap sebagai anggota marginal dalam keluarga atau tidak mendapatkan hak pewarisan sama sekali.
Sistem Kekerabatan Parental
Sistem kekerabatan parental, juga dikenal sebagai sistem bilateral, adalah sistem di mana hubungan kekerabatan dan warisan diatur baik melalui garis keturunan laki-laki maupun perempuan. Dalam sistem ini kedudukan anak luar kawin masih menjadi subyek yang kompleks dan beragam.
Pada sebagian masyarakat, anak luar kawin mungkin masih diberi hak dan pengakuan sama seperti anak dalam pernikahan. Namun pada sebagian lain, mereka mungkin hanya dianggap sebagai anggota masyarakat dengan kedudukan dan hak yang lebih rendah.
Begitu luasnya variasi dalam penanganan dan penilaian terhadap anak luar kawin ini menunjukkan betapa kompleks dan beragamnya masyarakat dan sistem kekerabatannya.
Jadi, Jawabannya Apa?
Kedudukan anak luar kawin sangat berdependen pada sistem kekerabatan yang diterapkan dalam masyarakat tertentu. Meski demikian, dalam banyak kasus, mereka sering kali harus menghadapi diskriminasi dan pengurangan hak, baik dalam kedudukan sosial maupun pewarisan. Penting bagi kita semua untuk terus mendidik dan mendorong masyarakat untuk lebih adil dan inklusif terhadap semua anggota, termasuk anak luar kawin.