Musik akapela adalah teknik bernyanyi yang dilakukan tanpa menggunakan alat musik apa pun sebagai dukungan melodi. Keunikan dari musik akapela terletak pada harmonisasi suara vokalis yang menciptakan irama, melodi, dan harmoni menggunakan suara manusia saja. Seiring perkembangan musik akapela, vokal yang memainkan nada-nada ritmis seringkali menirukan bunyi-bunyi alat musik tertentu untuk meningkatkan ekspresi dan estetika musik tersebut.
Dalam musik akapela, berbagai alat musik yang lazim bisa diimitasi oleh vokalis untuk menyampaikan nada-nada ritmis, meliputi:
- Beatboxing: Beatboxing merupakan teknik vokal yang meniru suara perkusi dan drum. Umumnya, vokalis yang handal dalam beatboxing mampu menirukan bunyi-bunyi seperti snare drum, bass drum, dan hi-hat yang khas pada drum set.
- Bass: Vokalis bass di dunia akapela biasanya menyanyikan melodi yang lebih rendah dan mendayu, menjadikan vokal bass menjadi fondasi harmonis pada musik akapela. Terkadang, vokalis bass menirukan suara-bunyian bass yang dihasilkan alat musik seperti gitar bass atau contrabass.
- Piano: Beberapa vokalis mampu menghasilkan suara yang meniru alat musik piano, termasuk memainkan akor dan melodi seperti yang dapat dilakukan pada piano.
- Gitar: Vokalis dalam musik akapela juga kerap meniru bunyi gitar, baik gitar akustik maupun gitar listrik. Gitar merupakan alat musik yang sering digunakan dalam musik akapela karena dapat menghasilkan nada yang variatif dan melodi yang khas.
Namun, ada satu alat musik yang tidak dapat dengan mudah ditirukan oleh vokal saat bernyanyi akapela, yaitu:
- Instrumen Bernafas: Instrumen bernapas seperti terompet, trombon, saksofon, dan seruling umumnya sulit untuk ditirukan oleh vokal karena menghasilkan bunyi yang tidak bisa direproduksi melalui penggunaan suara manusia saja.
Jadi, jawabannya apa? Dalam bernyanyi akapela, vokal yang memainkan nada-nada ritmis akan memainkan alat musik seperti beatboxing, bass, piano, dan gitar, kecuali instrumen bernapas.
